Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Akui Masih Ada Ego Sektoral Menangani Covid-19, Juga Saat PSBB

Kompas.com - 23/04/2020, 11:52 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengakui masih ada ego sektoral antar-kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah dalam menangani pandemi virus corona yang menyebabkan Covid-19.

"Saya melihat karena memang masih sektoral. Setiap kementerian melihat kepentingan sektornya masing-masing," kata Jokowi dalam acara "Mata Najwa" yang tayang pada Kamis (23/4/2020).

Jokowi menjawab pertanyaan terkait munculnya surat edaran Kemenperin yang membolehkan sejumlah pabrik tetap beroperasi saat penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Baca juga: Jokowi : Membuat Publik Tenang Tak Dilihat Sebagai Keputusan...

Padahal, dalam aturan PSBB hanya delapan sektor yang boleh tetap beroperasi yakni kesehatan, pangan, energi, komunikasi, keuangan, logistik, kebutuhan sehari-hari, dan sektor industri strategis.

Kepala Negara menekankan, ia sebenarnya sudah berulang kali mengingatkan para menteri untuk tidak mendahulukan ego sektoral dan menomorsatukan kesehatan.

"Tapi dalam praktiknya kan mereka (tiap kementerian) juga didesak oleh sektornya. Menteri kadang-kadang, atau daerah pun kadang-kadang, juga berbeda itu karena di lapangan suaranya berbeda-beda dari rakyat," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi Bedakan Mudik dan Pulang Kampung, Pemerintah Diminta Tegas Larang Keluar Zona Merah

Kasus yang sama menurut Jokowi juga terjadi dalam aturan terkait ojek online.

Kementerian Kesehatan menerbitkan aturan melarang ojek online mengangkut penumpang pada masa PSBB.

Namun, belakangan Kementerian Perhubungan juga mengeluarkan aturan yang membolehkan ojek online mengangkut penumpang.

"Menteri menyampaikan kepada saya, 'Tidak dilarang pun mereka sudah enggak ada penumpang, Pak'. Kalau dilarang malah menjadi masalah yang baru," kata Jokowi.

"Ini ada melihat sosial ekonomi ada yang melihat dari sisi kesehatan memang perlu disinkronkan," ujar dia.

Baca juga: Jokowi: Jangan Cuma Minta KRL Dihentikan, tapi Masyarakat Dibiarkan...

Akhirnya pemerintah pusat pun melempar keputusan terkait ojek online ini kepada pemerintah daerah masing-masing.

Jokowi menyebutkan, pada masa wabah Covid-19 ini, sering kali pemerintah memang diminta memilih di antara dua keputusan yang sama-sama buruk.

"Sehingga, yang diputuskan mana pun pasti celah untuk mendapatkan risiko dari pihak lain atau sektor yang lain pasti ada," kata Jokowi.

Baca juga: Jokowi: Tak Ada Negara yang Berhasil Tangani Covid-19 dengan Lockdown

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com