JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa keinginan untuk rekonsiliasi nasional menjadi alasannya bergabung dalam kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo.
"Saya putuskan saat itu untuk mengambil langkah besar rekonsiliasi nasional dengan mengesampingkan kepentingan partai, perasaan pribadi dan segala sesuatu yang menjadi pikiran kita saat itu," ujar Prabowo dalam sebuah video yang dipublikasi lewat akun Twitter @Prabowo, Rabu (22/4/2020).
Prabowo mengatakan, keputusan itu diambil demi terciptanya kerukunan dan persatuan nasional usai bertarung dalam Pilpres 2019.
Baca juga: Prabowo: Saya Bersaksi Presiden Jokowi Berjuang demi Kepentingan Rakyat
Sebelum mengambil keputusan besar itu, Prabowo mengaku telah terlebih dulu berkomunikasi dengan kader Partai Gerindra. Komunikasi dilakukan Prabowo, terutama dengan tokoh aktif dan pimpinan Partai Gerindra di daerah.
Menurut Prabowo, di tengah hiruk-pikuk persaingan politik, tidak semestinya memposisikan lawan politik sebagai musuh.
Karena itu, ia tak ingin perpecahan di antara anak bangsa terjadi.
"Apa pun yang terjadi tidak boleh ada perpecahan di antara bangsa kita. Saya tidak mau merupakan bagian dari perpecahan itu," kata mantan Danjen Kopassus dan Panglima Kostrad ini.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Prabowo Minta Kader Gerindra Percaya dan Patuh pada Pemerintah
Prabowo menyatakan, persatuan bangsa tak sebanding dengan besarnya ongkos yang harus dibayar.
"Betapapun sedihnya perasaan kita harus kuat, kesampingkan demi kepentingan besar," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.