Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ini Catatan Timwas DPR RI untuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19

Kompas.com - 16/04/2020, 15:32 WIB
Inang Sh ,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ketua Tim Pengawas (Timwas) Penanggulangan Bencana DPR RI Muhaimin Iskandar menyampaikan beberapa pandangan Timwas kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Salah satunya, Muhaimin meminta Gugus Tugas melibatkan partisipasi rumah sakit swasta guna menampung besarnya jumlah pasien Covid-19.

Termasuk, imbuh dia, memastikan paramedis menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai standar organisasi kesehatan dunia (WHO).

Pernyataan itu ia sampaikan dalam rapat secara virtual antara Timwas DPR RI Penanggulangan Covid-19 dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Baca juga: Komisi VIII DPR Desak Pemerintah Segera Pastikan Penyelenggaraan Ibadah Haji 2020

Rapat yang membahas seputar Koordinasi Penanggulangan Pandemi Covid-19 itu digelar Kamis (16/4/2020).

"Saya meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 untuk mempercepat dan memperbanyak rapid test atau polymerase chain reaction (PCR) test," kata Muhaimin dalam keterangan tertulis.

Tujuannya, imbuh dia, agar dapat dipetakan jumlah masyarakat terjangkit dan mengisolasi pasien positif Covid-19, sehingga dapat memutus rantai penyebaran penyakit. 

Lebih lanjut, Muhaimin pun mengimbau Doni untuk meningkatkan koordinasi dengan kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah.

Baca juga: DPR Pastikan Dana Calon Jemaah Haji Tidak Dipakai untuk Penanganan Covid-19

Timwas berpandangan bahwa peningkatan koordinasi penting untuk segera dilakukan guna memastikan kebijakan pemerintah pusat dapat berjalan terpadu dan diikuti pemerintah daerah.

Timwas DPR RI juga menyerukan Doni untuk terus mendorong semua elemen bangsa, mulai dari pemuka masyarakat, tokoh agama, tokoh organisasi masyarakat, dan lembaga kemasyarakatan untuk melakukan sosialisasi hidup sehat.

Sosialisasi itu, imbuh Muhaimin, termasuk menerapkan protokol kesehatan WHO dan memberikan pencerahan kepada masyarakat yang menolak pemakaman jenazah pasien Covid-19.

Gugus Tugas kembali diingatkan untuk memastikan masyarakat yang rentan dan terdampak kebijakan penanggulangan Covid-19, supaya mendapatkan kompensasi yang cepat menjelang datangnya Ramadhan dan Idul Fitri.

Baca juga: DPR Minta Pemerintah Hapus Ambigu Wacana Mudik di Tengah Pandemi

Terakhir, dalam rangka menuntaskan pertanyaan Anggota Timwas DPR RI, Doni diminta menyampaikan jawaban tertulis terhadap pertanyaan yang belum dijawab.

Jawaban tertulis itu juga diharapkan mencantumkan berbagai info yang perlu disampaikan kepada Timwas Penanggulangan Bencana DPR RI.

Adapun, rapat tersebut turut diikuti sejumlah Anggota DPR RI yang tergabung dalam Timwas Penanggulangan Bencana DPR RI, seperti Mufti Anam, Sadarestuwati, Diah Pitaloka, dan Selly Andriany Gantina dari Fraksi PDI Perjuangan.

Ada pula Hamka B Kady dan Dewi Asmara dari Fraksi Partai Golkar, Sodik Mudjahid dari Fraksi Partai Gerindra, dan Lisda Hendrajoni dari Fraksi Partai Nasdem.

Baca juga: Pasien RS Wisma Atlet Kemayoran dapat Obat Herbal dari Satgas Lawan Covid-19 DPR

Peserta rapat lainnya adalah Cucun Ahmad Syamsurijal dari Fraksi PKB, Guntur Sasono dan Nanang Samodra dari Fraksi Partai Demokrat, Ali Taher dan Sungkono dari Fraksi PAN, dan Nurhayati Monoarfa dari Fraksi PPP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com