Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AHY Tunjuk Anak Ma'ruf Amin Jadi Wasekjen Partai Demokrat

Kompas.com - 16/04/2020, 09:23 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengumumkan struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat periode 2020-2025.

Dalam struktur kepengurusan DPP Partai Demokrat, tercantum nama putri keempat Wakil Presiden Ma'ruf Amin, yaitu Siti Nur Azizah Maruf.

Dia dipercaya menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen).

Seperti diketahui, Siti Nur Azizah Maruf memiliki keinginan maju dalam Pemilihan Wali Kota Tangerang Selatan.

Baca juga: Dipimpin AHY, Ini Struktur Kepengurusan DPP Partai Demokrat 2020-2025

Kepala Komunikasi Publik Partai Demokrat Ossy Darmawan membenarkan hal tersebut.

Ia mengatakan, Siti Azizah Maruf sudah bergabung dengan partai berlambang bintang Mercy tersebut setelah Kongres Partai Demokrat.

"Betul, Ibu Siti Nur Azizah sebagai Wasekjen Partai Demokrat 2020-2025. Beliau baru saja bergabung dengan Partai Demokrat, (tepatnya) sesudah kongres," kata Ossy ketika dihubungi, Kamis (16/4/2020).

Ossy membantah bahwa Partai Demokrat merekrut Siti Nur Azizah karena statusnya sebagai anak dari Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Baca juga: AHY Tunjuk Ibas dan 5 Orang Lainnya Jadi Waketum Demokrat

Menurut dia, Siti Nur Azizah menyatakan keinginannya untuk melakukan perjuangan politik ke depannya bersama Partai Demokrat.

"Ketum AHY dan kami semua, keluarga besar Partai Demokrat tentu menerimanya dengan baik. Partai Demokrat tentu akan sangat terbantu melalui kapasitas yang dimiliki oleh Ibu Siti Nur Azizah," ujarnya.

"Dan, siapa pun yang memiliki keinginan untuk memajukan Partai Demokrat, tentu kami sambut dengan baik," kata Ossy.

Sebelumnya diberitakan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menunjuk Teuku Riefky Harsya sebagai Sekjen Partai Demokrat 2020-2025.

Baca juga: AHY Tunjuk Teuku Riefky Harsya sebagai Sekjen Partai Demokrat

Riefky menggantikan Hinca Pandjaitan yang sebelumnya duduk di posisi tersebut.

"Sekjen Partai Demokrat masa bakti 2020-2025 adalah Teuku Riefky Harsya," kata AHY dalam keterangan yang disampaikan melalui video "Demokrat Breaking News", Kamis (16/4/2020).

Dia mengatakan, penunjukan Riefky sebagai Sekjen Demokrat dilatarbelakangi alasan pengalaman di partai dan lembaga legislatif.

Ketum AHY umumkan struktur DPP Partai Demokrat.Dokumen Parai Demokrat Ketum AHY umumkan struktur DPP Partai Demokrat.
AHY mengatakan, Riefky telah bergabung di partai sejak 2001 dan menjadi anggota DPR sejak 2005 hingga sekarang.

"Pada posisi sekjen, saya memilih kader lama yang telah bergabung dengan Partai Demokrat pada tahun 2001. Pada 2002, ia menitir karier dari bawah sebagai Ketua DPC Jakarta Pusat," ujar AHY.

"Lalu melanjutkan karier sebagai anggota DPR sejak 2005 hingga saat ini selama empat periode," ucap dia. 

Baca juga: AHY Intruksikan Kader Partai Demokrat Minimalisasi Mudik Lebaran

AHY mengatakan, Riefky saat ini merupakan Wakil Ketua Komisi I DPR.

Selain itu, Riefky tengah menempuh pendidikan doktor di Institut Pertanian Bogor. Riefky akan dibantu 10 wakil sekretaris jenderal.

"Saudara Teuku Riefky akan dibantu para wakil sekjen," ujar dia. 

Berikut 10 nama wakil sekjen yang akan membantu Riefky, termasuk Siti Nur Azizah:

1. Andi Timo Pangerang

2. Putu Supadma Rudana

3. Renanda Bachtar

4. Ingrid Kansil

5. Muhammad Rifai Darus

6. Siti Nur Azizah

7. Jansen Sitindaon

8. Imelda Sari

9. Irwan

10. Agust Jovan Latuconsina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com