Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Korban PHK dan Harapan Bernama Kartu Prakerja…

Kompas.com - 09/04/2020, 07:00 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Ada yang tidak beres. Demikian pikir Ary (31) ketika atasannya mengirim pesan singkat melalui aplikasi Whatsapp.

“Bisa video call? Ada informasi yang ingin saya sampaikan,” begitu teks pesan yang dikirim sang atasan yang masuk ke ponsel Ary, 23 Maret 2020 lalu.

Benar saja. Pada menit pertama panggilan video, sang atasan memberitahu bahwa kondisi keuangan perusahaan yang bergerak di bidang konsultan bahasa internasional itu saat ini sedang anjlok.

Penyebabnya tak lain wabah virus corona (Covid-19) yang melanda Indonesia.

Baca juga: 1,2 Juta Pekerja Dirumahkan dan PHK, Menaker Minta Pengusaha Cari Solusi Lain

Memutuskan hubungan kerja seluruh karyawan pun disebut menjadi pilihan perusahaan. Hari itu ialah hari terakhir Ary dan rekan-rekannya bekerja.

“Jadi, gua di-PHK lewat video call,” ujar Ary saat bercerita dengan Kompas.com pada Rabu (8/4/2020).

Selanjutnya, atasannya membacakan apa saja hak yang Ary dapatkan dari perusahaan yang berkantor di bilangan Semanggi itu.

Pria asal Maluku tersebut hanya bisa menjawab “iya” di setiap pernyataan. Bahkan, tak jarang ia hanya membalas perbincangan itu dengan anggukan sembari tertegun.

Tak peduli anggukannya tak dilihat. Ia masih merasa tidak percaya dengan kabar buruk yang datang.

Baca juga: Covid-19 Hantam Pariwisata NTB: 100 Pekerja Kena PHK, 4.000 Dirumahkan

“Beberapa hari sebelumnya gua memang mimpi kehilangan sepatu sebelah sih. Ternyata itu pertanda buat kabar yang gua terima hari itu. Ya shock aja,” ujar pria lajang itu.

“Intinya bos gua bilang, gua dapat dua kali gaji bulanan sebagai kompensasi. Di atas UMR sih,” lanjut Ary yang menjabat sebagai marketing eksekutif di bekas perusahaannya itu.

Agung (34) sedikit lebih beruntung. Pria yang bekerja di perusahaan agensi dan sama-sama terdampak wabah corona tersebut mendapatkan setengah gaji pada bulan Maret.

“Itu karena mulai pertengahan Maret itu, enggak ada proyek sama sekali dan semua karyawan dirumahkan sementara. Ya jadi dapatnya setengah gaji,” ujar Agung.

Sementara, untuk bulan April ini, perusahaan tidak menggajinya sama sekali. Tak tahu bagaimana dengan bulan-bulan selanjutnya.

Ia yang memiliki seorang istri dan seorang anak yang masih balita pun dilanda kebingungan, apakah perusahaannya hanya tutup sementara, atau seterusnya. Belum ada kepastian.

Baca juga: Pengusaha di Jateng Diminta Tak PHK Buruh, Ganjar: Bicarakan Secara Internal

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com