Agung juga demikian. Lantaran tidak menemukan apa yang dicari, ia pun mengaku, tidak tertarik lagi dengan program tersebut.
“Ya habis gimana? Sulit. Lagipula yang kena PHK kan banyak banget ya. Apa program itu mampu mengakomodasinya? Saya rasa sulit ya. Makanya, usaha sendiri sajalah,” ujar Agung.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari menegaskan bahwa situs Kartu Prakerja memang sudah dibuat dan sudah dapat diakses.
Namun, operasionalnya belum diluncurkan secara resmi.
“Saat ini website prakerja.go.id itu memang belum disediakan fitur untuk pendaftaran. Karena ini menunggu, entah dirilis Presiden atau Menko Ekonomi. Waktunya kapan, saya juga tidak dapat mendahului,” ujar Denni saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu.
Baca juga: Jokowi Minta Bansos Dibeli dari Pedagang, Diantar Pakai Ojek
Ia memastikan, apabila pendaftaran dibuka, calon penerima manfaat tidak kesulitan untuk mengaksesnya.
Sementara, soal apakah Kartu Prakerja dapat menampung seluruh korban PHK akibat Covid-19, Denni tidak dapat menjawabnya.
Denni memaparkan, per tahunnya, Kartu Prakerja dialokasikan bagi 5,6 juta orang.
Namun yang jadi persoalan adalah pemerintah tidak memiliki data pasti terkait berapa jumlah pegawai yang terkena PHK akibat Covid-19.
Di sisi lain, Denni khawatir program tersebut pada akhirnya tidak berbanding lurus dengan ekspektasi masyarakat, terutama korban PHK akibat wabah Covid-19.
“Harusnya ekspektasinya pas. Tapi yang perlu diingat adalah ini program baru. Butuh banyak sekali penyempurnaan. Kami akan berbuat sebaik-baiknya untuk kelancaran program ini,” ujar Denni.
Meski demikian, Denni menegaskan, sesuai arahan Presiden Jokowi, Kartu Prakerja kali ini akan memprioritaskan bagi korban PHK akibat wabah virus corona.
Baca juga: Jokowi Programkan Penyaluran Paket Sembako dan BLT, Ini Rinciannya
Bentuk prioritasnya adalah dengan melihat daerah mana yang kasus positif Covid-19 tinggi. Di situlah alokasi calon penerima manfaat akan lebih besar dibandingkan daerah lainnya.
“Oleh sebab itu saat inilah kita semua butuh empati. Tolong utamakan dulu saudara-saudara kita yang terdampak Covid-19 ini. Kita harus lulus sebagai bangsa yang bersatu,” ujar Denni.
Saat ini, Denni pun meminta siapapun yang tertarik mendaftarkan diri ke Kartu Prakerja untuk tetap mengunjungi website itu.
Sebab, di dalamnya terdapat bidang-bidang pelatihan yang akan disediakan.
“Masyarakat sambil menunggu launching, bisa dilihat-lihat, kira-kira nanti saya akan masuk ke pelatihan apa ya? Mulailah browsing-browsing,” ujar Denni.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.