Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Neni Nur Hayati
Direktur Eksekutif Democracy and Electoral Empowerment Partnership

Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia. Anggota Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Pusat Muhammadiyah

Sang Pengawal Demokrasi

Kompas.com - 08/04/2020, 06:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Dalam kurun waktu kurang lebih tujuh tahunan, jabatan sebagai Kasubag Perundang-undangan Biro Hukum (2000-2001) langsung diembannya.

Selanjutnya, berturut-turut menjadi kepala Seksi Pol PP Ditjen Pemerintahan Umum (2001-2004), Kepala Seksi Kerja Sama Antardaerah Ditjen PUM (2004-2006), Kepala Bagian Perundang-undangan Biro Hukum (2006-2008), dan Kasubdit Pembauran dan Kewarganegaraan Ditjen Kesbangpol (2008-2009).

Pengalaman sebagai birokrat ini, tak disia-siakan Gunawan. Ia menghayati betul pekerjaannya itu. Semua jabatan yang disandangnya, ia yakini sebagai amanah Tuhan yang dianugerahkan kepadanya.

Amanah ini akan menjadi ibadah apabila disyukuri dan dijaga betul. Sebaliknya, akan menjadi bencana apabila disalahgunakan. Inilah jargon "mimpi dan perjuangan" yang telah menjadi motto hidupnya itu.

Pada 8 April 2009, di tengah kesibukannya mempersiapkan konferensi jarak jauh kesiapan pemilu 2009 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ia mendengar kabar dari Kemendagri bahwa Gunawan akan dilantik sebagai Kepala Sekretariat (kini Sekretaris Jenderal) Bawaslu. Nyaris tanpa rival.

Gunawan adalah sosok yang paling cakap untuk memuncaki lembaga ini. Keesokan harinya, Pada 9 April 2009, Gunawan pun dilantik sebagai Sekretaris Jenderal Bawaslu pada pukul 11 siang. Sejak hari itu, tanggung jawab pengawalan pelaksanaan pemilu di republik ini ada di pundaknya.

Promovendus telah berhasil mempertahankan disertasinya di hadapan para guru besar ilmu politik Universitas Padjadjaran Bandung.

Ketika palu diketuk tanda pengesahan capaian pendidikan tertinggi ini, Gunawan Suswantoro, sang promovendus itu telah resmi meraih gelar Doktor Ilmu Politik.

Satu lagi, insan akademik lahir untuk senantiasa melahirkan ide-ide segar demi kemajuan perpolitikan negeri ini. Namun, Dr Gunawan Suswantoro tetaplah seorang Gunawan yang pekerja keras.

Gelar doktor itu tak membuatnya menjadi seorang yang sindrom akan gelar. Tak sebersit pun dalam pikirannya untuk duduk di singgasana empuk pejabat dan melupakan niat untuk tetap turun ke bawah.

Ia memandang bahwa para penyelenggara pemilu, dengan segala tanggung jawabnya itu, harus diperhatikan pula nasibnya.

Ia memperjuangkan para pengawas pemilu di seluruh Indonesia agar tampil penuh percaya diri dengan kepastian masa depan.

Mereka bukan hanya seorang pegawai ad hoc yang mungkin saja "habis manis sepah dibuang".

Perjuangan Dr Gunawan Suswantoro yang paling berkesan sepanjang hidupnya adalah turut membidani Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum yang memperkuat posisi dan kewenangan Bawaslu, di antaranya adanya pengawas pemilu permanen di tingkat kabupaten/kota.

Tetap menjadi seorang yang berguna. Itulah kredo diri birokrat multitalenta ini. Sekretariat Jenderal di bawah pimpinan Dr Gunawan Suswantoro menorehkan sejumlah prestasi dan penghargaan, di antaranya meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) empat tahun berturut-turut 2015-2018 dan Anugerah Media Relations Award 2017.

Gunawan juga meraih predikat tertinggi Informatif dalam pemeringkatan Keterbukaan Informasi Publik 2018, meraih Apresiasi Satuan Kerja Terbaik dari KPPN VI Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan, dan Pemenang Anugerah Humas Indonesia 2019.

"Saya ingin lembaga kepemiluan di Indonesia dijadikan contoh bagi lembaga kepemiluan di negara lain. Indonesia harus jadi contoh bagi negara-negara demokrasi di negara lain. Kita akan menduniakan Bawaslu," ujar Sekretaris Jenderal Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Gunawan Siswantoro saat memaparkan visinya.

Terus berkarya, Sang Pejuang Mimpi...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Sidang Kasus SYL Menguak Status Opini WTP BPK Masih Diperjualbelikan

Nasional
Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Kemenag Sepakat Proses Hukum Penggerudukan Ibadah di Indekos Dilanjutkan

Nasional
Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Soal Komposisi Pansel Capim KPK, Pukat UGM: Realitanya Presiden Amankan Kepentingan Justru Mulai dari Panselnya

Nasional
PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

PAN Lempar Kode Minta Jatah Menteri Lebih ke Prabowo, Siapkan Eko Patrio hingga Yandri Susanto

Nasional
Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Kaitkan Ide Penambahan Kementerian dengan Bangun Koalisi Besar, BRIN: Mengajak Pasti Ada Bonusnya

Nasional
Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Membedah Usulan Penambahan Kementerian dari Kajian APTHN-HAN, Ada 2 Opsi

Nasional
Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Zulhas: Indonesia Negara Besar, Kalau Perlu Kementerian Diperbanyak

Nasional
Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Menag Cek Kesiapan Hotel dan Dapur Jemaah Haji di Madinah

Nasional
Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Usung Bima Arya atau Desy Ratnasari di Pilkada Jabar, PAN Yakin Ridwan Kamil Maju di Jakarta

Nasional
[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

[POPULER NASIONAL] Mahfud Singgung soal Kolusi Tanggapi Ide Penambahan Kementerian | Ganjar Disarankan Buat Ormas

Nasional
Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com