Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: 207 Negara Terinfeksi Virus Corona, Ini Perlu Disampaikan ke Publik

Kompas.com - 06/04/2020, 10:41 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menilai, perlu ada penjelasan yang disampaikan ke masyarakat bahwa virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 tak hanya terjadi di Indonesia.

Jokowi menyampaikan bahwa virus ini sudah masuk ke 207 negara.

Namun, ia meminta sosialisasi ini tidak perlu disampaikan langsung oleh pemerintah.

"Ini yang berkaitan dengan berita mengenai yang terjadi di negara-negara lain. Ini juga perlu disampaikan kepada publik, agar publik juga memiliki sebuah wawasan," kata Jokowi saat rapat dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona, Senin (6/4/2020).

"Bahwa sekarang ini sudah 207 negara yang terdampak. Mestinya ada yang menyampaikan, mungkin tidak dari kita," ujar dia.

Baca juga: Langkah Hukum di Tengah Penanganan Wabah Covid-19, Ini Pelanggaran yang Dibidik Polri

Selain soal 207 negara terinfeksi, Jokowi juga menilai penting untuk menyosialisasikan 10 negara dengan kasus Covid-19 tertinggi.

Jokowi lalu menyebut kesepuluh negara tersebut yakni Amerika Serikat (305.000), Italia (119.000), Spanyol (117.000), Jerman (85.000), China (82.000), Perancis (63.000), Iran (53.000), Inggris (38.000), Turki (20.000), dan Swiss (19.000).

"Yang kita semuanya memiliki gambaran bahwa penyakit ini tidak hanya di Indonesia. Tetapi di 207 negara," kata Jokowi.

"Dan kasus-kasusnya tadi disampaikan 10 kasus tertinggi di negara-negara tadi yang disebutkan. Ini mungkin enggak tahu setiap hari atau dua hari harus ada yang menyampaikan, tetapi sekali lagi bukan dari kita," ucap Kepala Negara.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Tak Bebaskan Koruptor di Tengah Pandemi Covid-19

Di Indonesia, sampai Minggu (5/4/2020) kemarin terdapat 2.273 pasien yang terdeteksi positif Covid-19.

Dari jumlah itu, 164 pasien dinyatakan sembuh dan 198 orang meninggal dunia.

Adapun, jumlah kasus Covid-19 di Indonesia diketahui dari 9.712 spesimen.

Baca juga: Pemerintah Telah Menguji 9.712 Spesimen dalam Tes Covid-19

Berdasarkan data di situs Kementerian Kesehatan, 9.712 spesimen merupakan data yang didapat hingga 4 April 2020 pukul 17.00 WIB.

Sedangkan, tingginya kasus Covid-19 di sejumlah negara diketahui karena mereka telah melakukan jauh lebih banyak tes Covid-19 ketimbang Indonesia.

Di Amerika Serikat misalnya, data The Covid Tracking Project memperlihatkan bahwa 332,308 kasus positif itu diketahui dari 1,762,032 tes yang telah dilakukan.

Indonesia bahkan jauh tertinggal dalam hal jumlah tes Covid-19 ketimbang  negara tetangga Malaysia.

Data resmi Malaysia hingga 5 April 2020 pukul 12.00 waktu setempat memperlihatlan bahwa 51.937 tes Covid-19 yang telah dilakukan.

Dengan demikian, jika Indonesia tidak memperbanyak tes Covid-19 maka dikhawatirkan akan lebih banyak pasien yang terinfeksi virus corona namun tidak terdeteksi.

Baca juga: Mencermati Tes Covid-19, Uji Spesimen yang Sedikit hingga Tingkat Positif yang Tinggi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com