JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menilai, perlu ada penjelasan yang disampaikan ke masyarakat bahwa virus corona yang menyebabkan penyakit Covid-19 tak hanya terjadi di Indonesia.
Jokowi menyampaikan bahwa virus ini sudah masuk ke 207 negara.
Namun, ia meminta sosialisasi ini tidak perlu disampaikan langsung oleh pemerintah.
"Ini yang berkaitan dengan berita mengenai yang terjadi di negara-negara lain. Ini juga perlu disampaikan kepada publik, agar publik juga memiliki sebuah wawasan," kata Jokowi saat rapat dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona, Senin (6/4/2020).
"Bahwa sekarang ini sudah 207 negara yang terdampak. Mestinya ada yang menyampaikan, mungkin tidak dari kita," ujar dia.
Baca juga: Langkah Hukum di Tengah Penanganan Wabah Covid-19, Ini Pelanggaran yang Dibidik Polri
Selain soal 207 negara terinfeksi, Jokowi juga menilai penting untuk menyosialisasikan 10 negara dengan kasus Covid-19 tertinggi.
Jokowi lalu menyebut kesepuluh negara tersebut yakni Amerika Serikat (305.000), Italia (119.000), Spanyol (117.000), Jerman (85.000), China (82.000), Perancis (63.000), Iran (53.000), Inggris (38.000), Turki (20.000), dan Swiss (19.000).
"Yang kita semuanya memiliki gambaran bahwa penyakit ini tidak hanya di Indonesia. Tetapi di 207 negara," kata Jokowi.
"Dan kasus-kasusnya tadi disampaikan 10 kasus tertinggi di negara-negara tadi yang disebutkan. Ini mungkin enggak tahu setiap hari atau dua hari harus ada yang menyampaikan, tetapi sekali lagi bukan dari kita," ucap Kepala Negara.
Baca juga: Jokowi Tegaskan Tak Bebaskan Koruptor di Tengah Pandemi Covid-19
Di Indonesia, sampai Minggu (5/4/2020) kemarin terdapat 2.273 pasien yang terdeteksi positif Covid-19.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan