Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi I Sebut Kemampuan Pemerintah Tangani Covid-19 Diragukan AS dan Australia

Kompas.com - 27/03/2020, 22:46 WIB
Dani Prabowo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I dari Fraksi PKS Sukamta menilai, Pemerintah Amerika Serikat dan Australia meragukan kemampuan Pemerintah Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19 dengan baik.

Pasalnya, Pemerintah Amerika Serikat dan Australia telah mengimbau warganya untuk meninggalkan Indonesia.

Baca juga: Antisipasi Covid-19, AS Pulangkan Keluarga Staf Kedubes di Bawah 21 Tahun dari RI

 

Hal itu juga dilihat dari semakin meningkatnya jumlah kasus positif serta korban meninggal dari waktu ke waktu. Dalam empat hari terakhir, bahkan terjadi penambahan lebih dari 100 kasus per hari.

Saat ini, terdapat 1.046 kasus positif Covid-19, 87 kasus di antaranya meninggal dunia dan 47 kasus sembuh.

"Amerika Serikat dan Australia meragukan kemampuan Indonesia dalam penanganan pasien jika melihat persentase kematian yang di atas 8 persen," kata Sukamta dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Jumat (27/3/2020).

Baca juga: UPDATE: Pasien Tambah 153, Total Ada 1.046 Kasus Covid-19 di Indonesia

Alih-alih telah melakukan pencegahan, kata Sukamta, sejumlah langkah yang dilakukan Pemerintah Indonesia justru terkesan tidak jelas dan terukur dengan baik.

Hal itu dilihat dari sebaran kasus positif yang mencapai 28 provinsi.

Selain itu, ia menambahkan, imbauan tersebut juga mengesankan bahwa fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia masih kurang memahami.

Merujuk data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia, hanya ada sekitar empat dokter untuk menangani 10.000 pasien.

Di samping itu, perbandingan jumlah kasur dengan penduduk yakni 1 banding 1.000 serta perbandingan ketersediaan perawat dan bidan hanya 2 per 1.000 penduduk.

"Perlengkapan standar penanganan corona seperti APD, masker, alat test swab masih jauh dari kapasitas yang dimiliki oleh negara-negara lain seperti Korea Selatan," ujarnya.

Baca juga: UPDATE: Total Pasien Covid-19 Meninggal 87 Orang, Bertambah 9

Persoalan lain yakni kemampuan Indonesia dalam mendeteksi Covid-19 rendah dan diragukan. Terutama dalam mendeteksi kasus dalam jumlah besar.

"Terkait dengan ketidakpastian kebijakan. Sampai saat ini pemerintah masih ngotot tidak akan melakukan lockdown namun langkah-langkah yang diambil untuk menanggulangi tidak jelas," ujarnya.

"AS memprediksi bisa terjadi lockdown sewaktu-waktu di Indonesia. Mengantisipasi sebelum terjadinya lockdown maka WN Amerika diminta segera meninggalkan Indonesia," imbuh dia.

Baca juga: Pekan Depan, Pemerintah Putuskan PP soal Status Karantina Wilayah

Sebelumnya, Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (25/3/2020), memerintahkan kepulangan anggota keluarga pegawai kedutaan besar mereka yang berusia di bawah 21 tahun dari Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com