JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto menyatakan, Pemerintah Indonesia mempersilakan Pemerintah Singapura menagih biaya perawatan WNI yang terinfeksi virus corona di negara mereka.
Namun, Yuri memastikan, Pemerintah Indonesia tak akan menagih biaya perawatan WNA yang dirawat di Indonesia.
"Kalau kebijakan Singapura mengatakan bahwa WNA yang dirawat ditagihkan ya itu silakan aja tagihkan ke Indonesia, tetapi kebijakan kita di sini kita enggak akan nagihkan ke WNA yang kita rawat di sini," ujar Yuri di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (12/3/2020).
Baca juga: Muncul Kasus Baru, WNI Positif Virus Corona di Singapura Jadi 7 Orang
Saat ditanya mekanisme pembiayaan pasien Covid-19 yang dirawat di luar negeri, Yuri tak menjawab.
Ia hanya mempersilakan Singapura menagih ke Indonesia bila memang hal tersebut menjadi kebijakan mereka.
"Itu mungkin asli dia. Aslinya Singapura minta bayar. Kalau asli kita kita enggak minta bayar. Kan saya enggak boleh atur Singapura," ucap dia.
Singapura mulai memungut biaya bagi para pasien warga asing yang ingin melakukan perawatan terkait virus corona di negara tersebut.
Melansir dari Reuters, hal tersebut disampaikan usai Singapura melaporkan kasus impor baru yang melibatkan orang-orang yang datang usai melakukan perjalanan dari Indonesia.
Langkah-langkah baru Singapura ini diumumkan pada Senin malam dan mulai berlaku pada 7 Maret 2020 saat pihak berwenang mengumumkan adanya dua pelancong Indonesia yang menunjukkan gejala saat baru saja tiba di Singapura.
Baca juga: Indonesia Tolak 126 WNA Masuk demi Cegah Corona, Ini Pertimbangannya
Kedua pasien tersebut melaporkan telah mengalami gejala virus corona saat di di Indonesia sebelum tiba di Singapura.
Salah satu pasien sebelumnya sempat mencari perawatan di rumah sakit Jakarta.
Sementara kasus yang lain yakni seorang warga Singapura yang mengunjungi saudara perempuannya di Indonesia yang kemudian menderita pneumonia.
Kementerian Kesehatan tidak menyebut apakah sikap baru tentang pembayaran ini untuk perawatan terkait dengan kasus-kasus tertentu.
"Mengingat meningkatnya jumlah infeksi COVID-19 secara global, dan peningkatan yang diharapkan dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi di Singapura, kita perlu memprioritaskan sumber daya di rumah sakit umum kami," kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.