Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Menteri Kalkulasi Dampak Corona Terhadap Ekonomi Nasional

Kompas.com - 09/03/2020, 16:36 WIB
Dani Prabowo,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo meminta seluruh menteri yang menangani sektor perekonomian mengalkulasi dampak wabah virus corona terhadap perekonomian global dan nasional.

Hal itu diungkapkan Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai kebijakan ekonomi makro dan pokok kebijakan fiskal 2021 dan rencana kerja pemerintah 2021 di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (9/3/2020).

"Pertama, saya minta sekali lagi dikalkulasi secara detail mengenai risiko pelemahan ekonomi global, termasuk akibat merebaknya virus corona yang terjadi di awal tahun ini dan kemungkinan dampak ekonomi lanjutan di 2021," kata Presiden.

Baca juga: Virus Corona, Omnibus Law, dan Dampaknya ke Perekonomian

Langkah mitigasi yang telah direncanakan pemerintah dalam menghadapi pelemahan ekonomi global tahun ini harus diperkuat untuk menghadapi tantangan pada tahun tahun depan.

"Rancangan kebijakan fiskal 2021 yang mampu memperkuat daya tahan ekonomi nasional, yang mampu mengatasi berbagai resiko yang mungkin muncul dan mampu melindungi kita dari gejolak ekonomi global. Ini yang perlu digarisbawahi," lanjut dia.

Ia menambahkan, meski saat ini Indonesia menghadapi tekanan ekonomi global, namun optimisme harus tetap dipertahankan.

Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,02 persen.

Baca juga: Menko Perekonomian: Perdagangan antara RI dan China Tetap Lanjut

Angka itu, menurut Presiden Jokowi, cukup baik di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian global dan resesi ekonomi yang telah terjadi di sejumlah negara.

"Saya yakin dengan reformasi struktural yang terus kita jalankan secara konsisten terutama nanti setelah adanya omnibus law akan ciptakan sebuah momentum baru bagi pertumbuhan ekonomi kita," ujar dia.

Lebih jauh, Presiden Jokowi mengingatkan, ekonomi harus tumbuh secara berkualitas.
Kebijakan fiskal pada 2021 harus dapat memberikan stimulus guna meningkatkan daya saing ekonomi nasional, penciptaan nilai tambah dan mendorong pemerataan pembangunan.

Di samping itu, daya tarik investasi juga perlu ditingkatkan agar membuka lapangan kerja baru, terutama bagi industri padat karya.

Baca juga: Bank Indonesia Masih Optimistis Perekonomian RI akan Bangkit di Akhir Tahun

Hilirisasi industri juga harus terus didorong terutama di wilayah Indonesia timur.
Penguatan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) harus dilakukan agar dapat naik kelas dan masuk rantai pasok nasional dan global.

"Keempat, di 2021 defisit neraca dagang dan transaksi berjalan harus semakin menurun, sehingga perlu diberikan prioritas pengembangan industri subtitusi impor, kemudian bio energi ke B40 dan B50 dan meningkatkan lifting minyak kita," ujar dia.

Terakhir, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia unggul melalui program pendidikan kesehatan pelatihan vokasional melalui kartu prakerja dan pengentasan kemiskinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com