Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Akui Ada Dorongan Kader agar Ia Jadi Caketum Gerindra

Kompas.com - 07/03/2020, 14:48 WIB
Tsarina Maharani,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno mengakui, ada dorongan dari kader-kader agar dirinya maju sebagai calon ketua umum Gerindra pada kongres partai mendatang.

Namun, ia mengatakan, segala keputusan terkait penyelenggaraan kongres partai sepenuhnya ada di tangan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Ya dinamika (dorongan maju jadi caketum) itu ada. Tapi keputusan kami kembalikan kepada Pak Prabowo," kata Sandi di The Maj, Senayan, Jakarta, Sabtu (7/3/2020).

Baca juga: Gerindra Ingin Sapu Bersih Kemenangan di Pilkada Serentak Sumbar

Sandi menyampaikan, saat ini dirinya fokus mengerjakan tugas-tugas partai yang telah diberikan kepada Prabowo.

Ia mengaku tidak mau berandai-andai soal peluangnya maju sebagai caketum Gerindra.

"Saya sendiri tidak mau berandai-andai. Saya fokus menjalankan tugas beliau untuk terus berada di tengah-tengah masyarakat, karena sekarang Gerindra bagian pemerintah," ujar dia. 

Sementara itu, kata Sandi, Prabowo tengah disibukkan dengan tugas-tugas sebagai Menteri Pertahanan.

Mengenai agenda kongres, Sekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, DPP akan menggelar rapat dengan DPD untuk memutuskan pelaksanaan kongres partai.

"Ya tahun 2020 ini. Waktu dan tempat akan kami rapatkan dengan pimpinan-pimpinan daerah. Akan kami lakukan rapimnas untuk memutuskan pelaksanaan kongres," tutur Muzani di DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/2/2020).

Baca juga: Gerindra Siapkan Kongres untuk Pemilihan Ketum, Sekjen Sebut Prabowo Calon Tunggal

Ia pun menyatakan, Prabowo Subianto akan maju kembali sebagai caketum. Menurut dia, tidak ada caketum lain di kongres Partai Gerindra.

"Enggak. Enggak ada calon lain. Insya Allah hanya Pak Prabowo yang akan maju. Saya kira kalau itu kami (kompak). Tidak ada beda pendapat," kata Muzani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com