Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MER-C Minta Pemerintah Bersiap Hadapi Kemungkinan 'Outbreak' Corona

Kompas.com - 06/03/2020, 16:13 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Medical Emergency Rescue Comittee (MER-C) meminta pemerintah Indonesia mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan perkembangan Sars coronavirus tipe 2.

Sebab, jika ke depan jumlah masyarakat Indonesia yang terjangkit corona semakin banyak, penanganan kasus ini tidak bisa lagi sama dengan penanganan ketika jumlah kasus masih sedikit.

"Apabila terjadi ledakan jumlah kasus outbreak corona, maka konsep manajemen bencananya adalah mengisolasi dan melokalisasi korban serta isolasi masyarakat," ujar Ketua Divisi Relawan MER-C Hadiki Habib dalam konferensi pers di kantor MER-C, Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).

Baca juga: Dampak Corona, Tak Akan Ada Ultra Music Festival di Miami Tahun Ini?

Saat ini di mana jumlah pasien positif Covid-19 masih berjumlah dua orang, isolasi hanya berlaku kepada pasien yang bersangkutan.

Namun, jika virus corona semakin mewabah, maka pemerintah harus memberlakukan pembatasan kontak di antara masyarakat demi mencegahnya meluasnya virus.

Masyarakat pasti dianjurkan untuk berdiam diri di dalam rumah, gedung atau kompleks dan tidak melakukan aktivitas di luar ruangan.

Situasi demikian sempat diterapkan di Wuhan, China, tempat ditemukan pertama kali kasus virus corona.

Baca juga: Pemprov DKI Lakukan Penyuluhan Virus Corona di 15 Lokasi

Namun demikian, menurut Hadiki, pemerintah juga akan bertanggung jawab untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi selama proses isolasi.

Misalnya, layanan listrik dan internet, pasokan bahan makanan hingga layananan kesehatan lainnya. Antara laiun ambulans atau layanan pra hospital.

"Agar masyarakat bisa survive, tenang dan tidak resah," ujar dia.

Bersamaan itu, lanjut Hadiki, pemerintah juga harus memastikan bahwa proses pemeriksaan laboratorium terhadap pasien suspect corona terus berjalan.

Hal tersebut penting agar pemerintah mendapatkan angka pasti pasien positif Covid-19, sehingga selanjutnya dapat diambil langkah-langkah yang tepat.

Baca juga: Sembuh dari Corona, 2 ABK Diamond Princess Akan Dipulangkan dari Jepang

"Untik melayani kebutuhan pemeriksaan laboratorium dibutuhkan lebih banyak keterlibatan laboratorium lain yang mampu agar diagnosis bisa cepat ditegakkan dan bisa cepat mengambil langkah penanganan," kata Hadiki.

Untuk diketahui, hingga saat ini di Indonesia terdapat dua orang yang dinyatakan positif terjangkit virus corona.

Menurut Presiden Jokowi, dua warga negara Indonesia (WNI) tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Warga Jepang tersebut terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Baca juga: 4 Orang yang Kontak dengan Pasien Kasus 1 Berstatus Suspect Covid-19

"Orang jepang ke Indonesia bertemu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Senin (2/3/2020).

"Dicek dan tadi pagi saya mendapatkan laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Presiden.

Kedua pasien positif Covid-19 tersebut diisolasi di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianto Saroso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com