Sebab, penyebaran virus tersebut mirip dengan penyebaran influenza.
Ia juga mengimbau masyarakat yang sedang sakit flu mengenakan masker agar ketika batuk dan bersin tidak mengenai mereka yang sehat.
"Itu beberapa hal yang sudah menjadi kebijakan Kementerian Kesehatan dan ini yang kemudian akan kami sampaikan," kata dia.
Saat ini, wabah virus corona telah menyebar ke banyak negara. Selain China, Korea Selatan dan Iran menjadi negara terbesar yang terkena wabah virus Covid-19 itu.
Meski pemerintah menyatakan virus Covid-19 belum masuk ke Indonesia, tetapi hal tersebut tetap menjadi kekhawatiran masyarakat.
Banyak di antara mereka yang meragukan apakah Covid-19 benar-benar belum masuk ke Indonesia atau memang tidak terdeteksi. Hal tersebut banyak diungkapkan masyarakat di media sosial.
Belum lama ini, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga mengatakan bahwa sedianya Indonesia bisa terlindungi dari ancaman virus corona berkat ulama yang selalu membaca doa qunut.
"Tiap Subuh, banyak kyai dan ulama yang selalu membaca doa qunut. Saya juga begitu baca qunut. Ya Allah jauhkan bala, bahawa, dan wabah-wabah penyakit. Makanya Corona-nya nyingkir dari Indonesia. Mudah-mudahan terus dijaga," ujar Ma'ruf.
Hal tersebut disampaikan Ma'ruf saat mengapresiasi Menteri Kesehatan Terawan Agus Purtranto yang dinilainya telah bekerja keras untuk mengantisipasi masuknya Covid-19 ke Indonesia dalam kunjungan kerjanya ke Pangkalpinang, Bangka Belitung.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, semua negara di dunia harus bersiap menghadapi virus corona Covid-19.
Hal ini dikatakannya menyusul semakin meluasnya wabah virus corona di banyak negara di dunia.
Baca juga: Kata WHO, Jangan Ada Negara yang Beranggapan Akan Terbebas dari Ancaman Virus Corona
Tedros mencontohkan kasus virus corona yang terjadi di Italia. Di Italia, sebanyak 17 orang meninggal dunia dan menjadikannya sebagai wabah terburuk di Eropa.
"Tidak ada negara yang boleh beranggapan tidak akan mendapatkan kasus virus corona, itu akan menjadi kesalahan fatal," kata Tedros, di Jenewa, Kamis (27/2/2020), seperti dikutip dari Reuters.
Tedros mengungkapkan, virus corona memiliki potensi menjadi pandemi.
Kondisi beberapa negara, seperti Iran, Italia, dan Korea Selatan disebut berada pada "titik yang menentukan".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.