JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RW 03 Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, Muchtar mengatakan, proses evakuasi warga di wilayahnya yang terdampak banjir, tak berjalan lancar.
Pasalnya, perahu karet yang digunakan untuk mengevakuasi warga terbatas.
Ia menjelaskan, setidaknya ada tiga perahu yang membantu proses evakuasi tersebut, dua dari Brimob dan satu dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkamart). Namun, yang hanya dapat digunakan untuk membantu proses evakuasi hanya dua perahu saja.
"Padahal kita butuh minimal enam sekali jalan," kata Muchtar saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/2/2020).
Baca juga: Berkat Bunyi Toa, Warga Cipinang Melayu Lebih Siap Hadapi Banjir
Adapun banjir di wilayah ini disebabkan karena tingginya intensitas hujan yang melanda wilayah ini sejak Senin (24/2/2020) malam, serta luapan Kali Sunter yang mengalir di wilayah tersebut.
Muchtar menuturkan, banjir melanda sembilan rukun tetangga yang ada di wilayahnya.
Adapun jumlah warga yang tinggal di wilayah ini mencapai 1.632 orang yang terdiri atas 879 kepala keluarga.
"Sekarang kebanyakan sudah dievakuasi," kata dia.
Baca juga: Ketua RW 03 Cipinang Melayu: Banjir Kali Ini Paling Besar dan Dua Kali
Mereka yang belum dievakuasi, imbuh dia, berharap agar segera dapat dievakuasi. Sebab, meski hujan sudah berhenti sejak pagi hari, namun banjir tak kunjung surut.
Adapun kedalaman banjir bervariasi antata 50 sentimeter hingga sedalam tiga meter atau mencapai lantai dua rumah warga.
"Mereka khawatir dengan kondisi air yang terus naik. Tapi khawatir juga karena sudah ada yang masuk ke lantai dua. Warga sudah banyak yang ketakutan dan saya juga punya keterbatasan," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.