JAKARTA, KOMPAS.com - Survei yang dilakukan Politika Research Consulting (PRC) dan Parameter Politik Indonesia (PPI) menunjukkan elektabilitas Golkar mencapai 10,7 persen bila pemilu dilangsungkan hari ini.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Golkar Maman Abdurrahman mengaku, cukup puas dengan perolehan elektabilitas tersebut. Meski, ia merasa pelaksanaan pemilu masih terlalu jauh.
"Angka tadi sudah luar biasa. Ini starting point yang menurut kami menjadi modal dasar," ucap Maman di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta, Minggu (23/2/2020).
Baca juga: Survei: Elektabilitas PDI-P Tertinggi Dibandingkan Golkar dan Gerindra
Menurut Maman, masih ada waktu empat tahun bagi Golkar untuk mempersiapkan diri menghadapi pemilu.
Selain itu, situasi politik pun masih dinamis atau dapat berubah sewaktu-waktu.
Terkait siapa yang akan diusung pada pilpres mendatang, ia menegaskan, hingga kini belum ada keputusan resmi dari partai berlambang pohon beringin itu.
"Fokus Golkar hari ini ada tiga hal yaitu sukses konsolidasi, sukses pilkada, dan sukses pemerintahan Jokowi Ma'ruf. Alhamdulillah satu bulan yang lalu Golkar sudah selesaikan pesta demokrasi kita dan menghasilkan pemimpin baru yaitu Pak Airlangga Hartarto," ujar Maman.
Baca juga: Menurut Survei, Ini Kriteria Capres-Cawapres yang Akan Dipilih pada Pemilu 2024
Untuk diketahui, survei yang dilakukan kedua lembaga survei tersebut turut meneropong kedekatan masyarakat terhadap partai. Hasilnya, Golkar menempati urutan kedua dengan presentase 13,3 persen.
Survei ini dilakukan dengan metode multistage random sampling terhadap 2.197 orang di 220 desa/kelurahan secara proporsional.
Tingkat kepercayaan survei ini mencapai 95 persen dengan margin of error sebesar 2,13 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.