Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut Partai Paling Terpapar Dinasti Politik, Nasdem Nilai Akbar Faizal Tendensius

Kompas.com - 19/02/2020, 10:41 WIB
Sania Mashabi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya angkat bicara terkait hasil riset Nagara Institute yang menyebut partainya paling banyak terpapar dinasti politik.

Willy menilai, hasil riset tersebut tidak relevan dan terlalu tendensius. Sebab, lembaga itu dipimpin oleh eks kader Partai Nasdem, Akbar Faizal.

"Jadi risetnya tidak relevan, dan cenderung tendensius. Saya tidak tahu mengapa Bung Akbar melakukan riset semacam itu," kata Willy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/2/2020).

"Padahal semasa di Nasdem tidak ada hal yang diskriminatif terhadapnya. Tapi it's oke, lah. Itu hak dia," ucap Willy Aditya.

Baca juga: Riset Nagara Institute: Nasdem Paling Tinggi Terpapar Dinasti Politik

Willy menjelaskan, selama ini Partai Nasdem selalu memberikan kesempatan yang sama bagi kader untuk maju dalam pemilu ataupun pilkada.

Sedangkan terkait peluang diusung partai, itu juga tidak ditentukan oleh kedekatan dengan para petinggi Partai Nasdem.

"Buktinya Davin Kirana (anak pengusaha Rusdi Kirana) enggak lolos. Saya malah lolos. Memang siapa saya? Jadi identifikasi dari Bung Akbar ini tidak tepat," ujarnya.

Ia menambahkan, saat ini tidak ada undang-undang yang melarang kerabat atau anggota keluarga pejabat publik untuk ikut kontestasi pemilu.

Baca juga: Partai Nasdem Siapkan Konvensi Capres 2024

Willy juga menilai definisi oligarki dari Nagara Institute kurang tepat.

"Apa sih oligarki itu? Kalau yang dimaksud adalah oligarki adalah pemerintahan segelintir orang, apa itu terjadi saat ini?," ucapnya.

"Kalau yang dimaksud adalah persekongkolan, apakah terjadi persekongkolan dari mereka yang dekat dengan pejabat publik? Davin itu tadi contohnya. Intinya, semua pihak memiliki peluang dan kesempatan yang sama, tidak terkecuali Bung Akbar kemarin," kata Willy.

Sebelumnya, hasil penelitian Nagara Institute menemukan, sebanyak 99 dari 575 anggota DPR RI periode 2019-2024 terpapar dinasti politik.

Baca juga: Riset Nagara Institute: Banten Terbesar soal Terpapar Dinasti Politik

Angka dinasti politik tertinggi ada pada Partai Nasdem dengan 20 legislator yang terpapar.

"Partai Nasdem menempati peringkat tertas dalam presentase anggota legislatif yang terpapar dinasti politik," kata Direktur Eksekutif Akbar Faizal saat acar rilis penelitian Nagara Institute di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Senin (17/2/2020).

"Dengan perolehan sebanyak 59 kursi, Nasdem meloloskan 20 orang atau 33,90 persen anggota yang terpalar politik dinasti," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com