Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri DefExpo 2020 di India, Wamenhan Lakukan Diplomasi Pertahanan

Kompas.com - 05/02/2020, 22:19 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sakti Wahyu Trenggono menghadiri pameran industri pertahanan terbesar dunia, DefExpo 2020 di Lucknow, India, Rabu (5/2/2020).

Kehadirannya tersebut sekaligus dijadikan momentum untuk melakukan diplomasi pertahanan bersama 35 menteri pertahanan dari berbagai negara.

Menurut Wahyu, kehadiran tersebut sangat strategis untuk diikuti.

"Pertama, kita bisa melihat perkembangan terbaru dari industri pertahanan global. Kedua, melakukan diplomasi pertahanan dengan sejumlah negara yang potensi diajak kerjasama. Ketiga, mempromosikan industri pertahanan lokal ke global," ujar Wahyu dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Tahun 2020, Kemhan Fokus Kembangkan Industri Pertahanan Dalam Negeri

Dalam DefExpo 2020, Perdana Menteri India Narendra Modi membuka pameran yang diikuti sekitar seribu perusahaan itu.

Di mana 165 perusahaan di antaranya dari luar India.

Wahyu mengaku mendapat ilmu banyak tentang bagaimana cara India merealisasikan ambisinya menjadi salah satu pusat manufaktur pertahanan internasional.

Yakni dengan mengajak perusahaan-perusahaan pertahanan dunia berinvestasi di negaranya.

Baca juga: Ke Perancis, Prabowo Ingin Indonesia Bagian dari Industri Pertahanan Global

"Lucknow ini ibukota dari Uttar Pradesh yang merupakan negara bagian India terbesar dari segi populasi dan berhasil menjadi kawasan industri pertahanan," kata Wahyu.

"Kuncinya harus ada kepastian order dari kementrian pertahanan dan kementerian atau lembaga pemerintah yang lain, untuk memandirikan industri pertahanan nasional ke tingkat global," tambahnya.

Adapun dalam kehadiran tersebut, Wahyu didampingi Dirjen Renhan Kemhan Marsda TNI Dody Trisunu, Kabaranahan Mayjen TNI Budi Prijono, Dirtekindhan Laksma TNI Sriyanto, dan sejumlah asisten khusus Wamenhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com