Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Gus Sholah, Cendekiawan Muslim Pejuang Kemanusiaan...

Kompas.com - 04/02/2020, 06:33 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Salahuddin Wahid atau Gus Sholah meninggal dunia pada usia 77 tahun, Minggu (2/2/2020) malam.

Gus Sholah meninggal karena penyakit yang di deritanya. Ia sebelumnya sudah menjalani perawatan di RS Jantung Harapan Kita.

Kabar meninggalnya Gus Sholah, disampaikan oleh anak laki-lakinya Ipang Wahid melalui akun resmi Twitternya @ipangwahid.

Baca juga: Gus Sholah: Sosok Arsitek, Politisi, hingga Ulama...

Adik dari Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu meninggal di RS Jantung Harapan Kita pada pukul 20.55 WIB.

"Gus Sholah baru saja wafat, pada pukul 20:55. Mohon dimaafkan seluruh kesalahan. Allahummaghfirlahu warhamhu wa’afihi wa’fuanhu," demikian yang ditulis Ipang.

Rumah Gus Sholah yang berlokasi di Jalan Bangka Raya Nomor 2 C, Tendean, Pela Mampang, Jakarta Selatan dari malam hingga pagi hari mendadak ramai didatangi para pelayat. Terlihat sejumlah Banser NU ikut mengatur jalan Bangka Raya tersebut.

Sang cendikiawan telah berpulang. Karangan-karangan bunga berbaris rapi disepanjang jalan menuju rumah duka.

Karangan bunga itu berasal dari berbagai tokoh dan pejabat di negeri ini, antara lain Mantan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, Presiden Joko Widodo, Mantan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, hingga organisasi masyarakat.

Baca juga: Saat Jokowi, Anies, hingga Ridwan Kamil Kenang Sosok Gus Sholah

Duka menyelimuti rumah Gus Sholah, lantunan doa dipanjatkan para pelayat dan keluarga yang kebanyakan mengenakan baju putih.

Sementara, keluarga Gus Sholah sibuk mempersiapkan keberangkatan jenazah ke Jawa Timur. 

Pada pukul 5.20 WIB, Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin melayat ke rumah Gus Sholah. Ia sempat memimpin shalat jenazah Gus Sholah.

Shalat digelar sebelum jenazah diberangkatkan ke Bandara Halim Perdanakusuma untuk dikebumikan di Tebuireng, Jombang, Jawa Timur pada Senin (3/2/2020) sekitar pukul 16.00 WIB.

Rekam Jejak Gus Sholah

Gus Sholah lahir di Jombang, Jawa Timur, pada 11 September 1942. Semasa hidupnya, Ia dikenal sebagai pengasuh pondok pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Gus Sholah merupakan lulusan di Institut Teknologi Bandung (ITB) Jurusan Arsitektur. Ia aktif sebagai pengurus di organisasi masyarakat (ormas) dan menjadi pendiri Wahid Hasyim tahun 1985.

Gus Sholah pernah menjabat sebagai anggota MPR pada 1998 hingga 1999. Setelah itu, ia menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) hingga 2004.

Pada saat yang sama pernah menjadi wakil Ketua Komnas HAM antara tahun 2002-2007. Selama di Komnas HAM, ia diketahui pernah memimpin Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelidiki kasus pelanggaran HAM berat di kala itu.

Pada 2004, ia mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden mendampingi Wiranto. Meski pencalonannya didukung oleh empat partai, termasuk Partai Golkar, namun Gus Sholah harus menerima kenyataan kalah dari pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla.

Ulama pemersatu semua kalangan

Cendikiawan muslim, begitulah Presiden Jokowi menyebut sosok Gus Sholah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com