Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Gus Sholah, Cendekiawan Muslim Pejuang Kemanusiaan...

Kompas.com - 04/02/2020, 06:33 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Jokowi sempat melayat ke rumah duka Gus Sholah pada Senin (3/2/2020) pagi. Ia mengatakan, kepergian Gus Sholah merupakan kehilangan bagi seluruh rakyat Indonesia.

"Beliau adalah cendekiawan muslim yang menjadi panutan kita bersama, dan baru saja kita semuanya masyarakat Indonesia sangat kehilangan atas pulangnya beliau," kata Jokowi.

Baca juga: Gus Sholah Wafat, Presiden Jokowi: Kita Kehilangan Sosok Cendekiawan Muslim

Jokowi menceritakan, bertemu terakhir kali bertemu dengan Gus Sholah di Istana Kepresidenan Jakarta. Namun sebelumnya, Jokowi mengaku pernah bertemu beberapa kali di pondok pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Menurut Jokowi, Gus Sholah sering menyampaikan pesan-pesan terkait kebangsaan dan keindonesiaan.

"Intinya, beliau banyak menyampaikan mengenai keislaman keindonesiaan, saya kira hal yang terkait dengan Islam dan kebangsaan yang disampaikan beliau kepada saya banyak titipan kepada kita, tetapi saya kira tidak perlu saya sampaikan di sini," ujarnya.

Senada dengan itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengaku banyak berdiskusi dengan almarhum tentang kerukunan, membangun demokrasi dan ekonomi keumatan.

Ma'ruf mengatakan, Gus Sholah yang juga adik dari Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini, selain melanjutkan apa yang telah dilakukan kakaknya, almarhum selalu merajut kebangsaan dan demokrasi negeri ini.

"Beliau orang baik dan banyak berkontribusi dalam mengelola kebangsaan hingga masalah pendidikan dan pembangunan sumber daya manusia," ucap Ma'ruf usai melawat, Senin pagi

Baca juga: Kenangan Wapres Maruf Amin dengan Gus Sholah...

Sementara itu, Menteri Agama Republik Indonesia Fachrul Razi mengatakan, sosok Gus Sholah adalah tokoh nasional yang selalu menyampaikan pesan-pesan sejuk dan ramah.

"Beliau (Gus Sholah) selalu menyampaikan pesan-pesan sejuk, tidak pernah menyinggung perasaan orang lain dan mudah-mudahan harapan kita ke depan kita dapat lagi tokoh-tokoh seperti beliau," kata Fachrul usai melawat ke rumah duka.

Fachrul menceritakan, cukup mengenal sosok Gus Sholah. Adik dari Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu, kata dia, memiliki sifat yang rendah hati.

"Kesan saya waktu sama-sama dengan beliau, waktu pilpres beberapa tahun lalu. Beliau calon wakilnya pak Wiranto, saya pada saat itu kumpul cukup lama dan saya tahu sekali bagaimana rendah hatinya, baiknya beliau," ujarnya.

Baca juga: Menteri Perhubungan: Saya Penggemar Berat Gus Sholah

Kemudian, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid mengatakan, Gus Sholah adalah sosok guru bangsa yang menjadi solusi dalam merekatkan bangsa dan negara.

Ia mengatakan, meskipun lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB), Gus Sholah mampu memajukan pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

"Sekalipun latar belakang beliau adalah dari ITB terakhirnya tetapi dengan cara ini malah memajukan pesantren dengan sangat luar biasa," kata Hidayat usai melawat.

Sejumlah tokoh melawat ke kediaman Gus Sholah seperti Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Presiden PKS Sohibul Iman, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.

Kemudian, Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama istri Mufidah Jusuf Kalla, istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid yaitu Sinta Nuriyah Wahid dan mantan Menko Polhukam Wiranto bersama istri Rugaiya Usman.

Peristirahatan Terakhir Sang Cendikiawan

Pukul 08.30 WIB, jenazah Gus Sholah diberangkatkan ke Bandara Halim Perdanakusuma untuk dikebumikan di Jawa Timur, tepatnya di kawasan pondok pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Putra Gus Sholah, Ipang Wahid mengatakan, Gus Sholah sudah mempersiapkan lokasi pemakamannya sekitar dua sampai tiga tahun yang lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

Nasional
Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

Nasional
Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

Nasional
Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com