Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenazah Gus Sholah Akan Dimakamkan Dekat Makam Gus Dur

Kompas.com - 03/02/2020, 09:42 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jenazah tokoh Nahdlatul Ulama (NU) KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah akan dimakamkan berdekatan dengan makam Presiden keempat RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Menurut rencana, jenazah akan disemayamkan di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, sebelum dimakamkan di lokasi yang sama.

"Kan dekat-dekat situ juga (lokasi pemakaman Gus Sholah), satu area, kompleks, ada makam Pak Gus Dur (kakak), Hashim Asy'ari (kakek), Pak Wahid Hasyim (bapak) sebelahnya," kata putra Gus Sholah, Irfan Asy'ari Sudirman atau akrab disapa Ipang Wahid, di rumah duka, Jalan Bangka Raya, Tendean, Pela Mampang, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020).

Baca juga: Jenazah Gus Sholah Diberangkatkan ke Jawa Timur untuk Dimakamkan

Ipang Wahid mengatakan, Gus Sholah jauh-jauh hari sudah menentukan lokasi pemakamannya, yaitu di kompleks pemakaman Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Selain itu, ia mengatakan, kompleks pemakaman di kawasan Pesantren Tebuireng itu diprioritaskan diisi oleh para pendiri dan pengasuh pondok pesantren.

"Dipilihnya sudah lama, dua tiga tahun sudah dipilih tempat itu, sudah dibuat rapi oleh Gus Sholah sendiri," ujar Ipang Wahid.

Baca juga: Posisi Makam Gus Sholah di Tebuireng Sesuai Permintaan Semasa Hidup

"Karena yang boleh di situ kan cuma pengasuh pondok, enggak bisa semua orang, tempatnya VIP, yang doain banyak," tambah dia.

Ipang menuturkan, Gus Sholah sudah memiliki firasat akan kepergiannya. Ia mengatakan, firasat itu dirasakan Gus Sholah saat dirawat di rumah sakit.

"Waktu Bapak di rumah sakit sudah kelihatan, Bapak sudah merasakan, bahwa ini ada yang datang, orang-orang sudah pada datang, datang menyalami saya, nyambut saya," pungkasnya.

Baca juga: Gus Sholah: Sosok Arsitek, Politisi, hingga Ulama...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com