Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dibandingkan Panja, PKS Lebih Pilih Pansus soal Korupsi Jiwasraya

Kompas.com - 15/01/2020, 18:48 WIB
Tsarina Maharani,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi PKS di DPR RI menyetujui usulan pembentukan panitia khusus (pansus) untuk mengawasi kasus dugaan korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini mengatakan, pansus dapat mengawasi persoalan ini secara lebih intensif.

Apalagi, kerugian yang disebabkan krisis di tubuh Jiwasraya diduga mencapai belasan triliun rupiah.

"Ini adalah bagian dari keinginan mengungkap persoalan ini, apa sih akar masalahnya? Apa sih yang sesungguhnya terjadi secara terang benderang?" kata Jazuli di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (15/1/2020).

Baca juga: Kementerian BUMN Klaim Potensi Kerugian Kasus Asabri Lebih Kecil dari Jiwasraya

"Ini karena Jiwasraya ini menyangkut iuran uang warga, jumlahnya Rp 13 triliun," lanjut dia.

Menurut Jazuli, semestinya pemerintah mendukung pembentukan Pansus Jiwasraya di DPR.

Dia menegaskan, PKS mengupayakan agar kepentingan publik menjadi prioritas dalam kasus ini.

"Selama ini beredar juga ada tuduhan macam-macam. Kami tidak ingin tuduhan itu liar tanpa bukti tanpa data. Justru harusnya pemerintah mendukung ada pansus ini supaya justru akan terungkap," ujar Jazuli.

"Kalau pemerintah umpamanya tidak terkait, kenapa harus keberatan?" lanjut dia.

Baca juga: Kementerian BUMN Belum Pastikan Suntikan Dana Talangan untuk Jiwasraya

Ia menegaskan, strategi PKS mendorong Pansus Jiwasraya ini tidak ada kaitannya dengan pertarungan antara oposisi dengan pemerintah.

"Kami bukan urusan menjatuhkan pemerintah atau apa, enggak ada urusan. Kami ingin uang rakyat ini ke mana, apa masalahnya dan seterusnya," imbuh Jazuli.

Saat ditanya soal dorongan panitia kerja (panja) di komisi terkait yang dinyatakan Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Jazuli menilai kewenangan panja tak seluas pansus.

Selanjutnya, Jazuli mengatakan PKS bakal mengajak fraksi lain turut mendukung pembentukan pansus.

"Inilah perjuangan PKS membentuk pansus. Kami akan mengajak seluruh fraksi lain untuk bicara bersama-sama. Kan di DPR ini suara fraksi-fraksi itu juga memiliki bobot masing-masing," kata dia.

Diberitakan, wacana DPR membentuk panitia khusus untuk mengawasi kasus di tubuh Asuransi Jiwasrayadan Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata RI (Asabri), batal.

Baca juga: Dukung Pembentukan Panja Jiwasraya di 3 Komisi, PPP: Pansus Tak Tepat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com