Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian PPPA Nilai Orangtua Perlu Perhatikan Tontonan Anak Terkait Dampak LGBT

Kompas.com - 15/01/2020, 04:04 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyatakan bahwa ada sejumlah langkah yang perlu dilakukan orangtua jika menilai perlu menghindari anak-anaknya dari pengaruh LGBT, sesuai nilai dan norma yang dianut dalam keluarga mereka. 

Deputi Bidang Perlindungan Anak Kementerian PPPA Nahar mengatakan, peranan orangtua menjadi kunci, terutama dalam memperhatikan tontonan dalam keluarga.

"Orangtua juga harus memperhatikan tontonan anak," ujar Nahar di Kantor Kementerian PPPA, Medan Merdeka Barat, Jakarta Barat, Selasa (14/1/2020).

Baca juga: Iklan BTS Disebut Mengandung Unsur LGBT, Ini Klarifikasi KPI

Nahar mengatakan, tontonan anak harus dijaga karena mereka mudah meniru apa yang ditayangkan di televisi.

Ini termasuk meniru figur publik, atau peran yang menunjukkan perilaku yang dinilai tidak sesuai norma agama atau nilai yang dianut sebuah keluarga itu.

"Ada kecenderungan masyarakat menganggap perilaku seperti itu candaan biasa. Padahal itu bisa pengaruh ke anak," kata dia.

Baca juga: Anggota Komisi II DPR: LGBT Tidak Boleh Mengekspos Perilakunya

Menurut dia, sebagian anak menganggap hal-hal demikian lucu sehingga mereka menirunya.

"Anak yang tadinya gagah jadi ikut-ikutan meniru," kata Nahar.

Kementerian PPPA, menurut Nahar, juga akan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika menyikapi tayangan yang tidak sesuai bagi anak.

Dengan kerja sama tersebut, kata dia, terdapat klaster yang digunakan jika orangtua tidak ingin anaknya terdampak LGBT, tentu ini sesuai norma atau nilai yang dianut keluarga tersebut.

"Jadi mulai dari hak sipil, pengasuhan anak, pendidikan anak, dan kesehatan. Itu harus disinergikan agar perilaku anak bisa dideteksi dari awal perubahan perilakunya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com