Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI AU: Modifikasi Cuaca Mampu Turunkan 50 Persen Intensitas Hujan

Kompas.com - 10/01/2020, 05:07 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) TNI AU Marsma TNI Fajar Adrianto menyatakan, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) yang dilakukan bersama BPPT telah menurunkan 30 persen hingga 50 persen intensitas hujan di Jabodetabek.

"Berdasarkan statistik, kita bisa mengurangi antara 30 persen sampai 50 persen dari hujan yang seharusnya jatuh di sini (Jabodetabek)," ujar Fajar kepada Kompas.com, di Skadron Udara 2, Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Kamis (9/1/2020).

Modifikasi cuaca dilakukan dengan menaburkan garap di awan aktif di sekitar wilayah Selat Sunda.

Baca juga: Hari Ketujuh Modifikasi Cuaca, TNI-BPPT Semai 2,4 Ton Garam di Selat Sunda

Harapannya, hujan turun di lokasi tersebut sebelum mencapai permukiman. Dengan demikian, wilayah Jabodetabek terhindar dari hujan.

Dalam penerbangan untuk menaburkan garam ke awan aktif, TNI berkoordinasi dengan BPPT, BNPB, dan BMKG.

Menurut Fajar, dari koordinasi sejauh ini, hujan juga diprediksi akan terjadi di Jabodetabek hingga akhir Januari dengan intensitas cukup tinggi.

Dengan begitu, operasi TMC otomatis akan dilakukan hingga akhir bulan nanti.

"Sehingga kami tetap beroperasi sambil berkoordinasi terus, sehari bisa 2 sampai 4 penerbangan (semai garam)," kata dia. 

Fajar juga mengatakan, modifikasi cuaca dapat mengurangi risiko banjir seperti yang terjadi di Jabodetabek pada awal tahun.

"Alhamdulillah setelah kita beroperasi selama tujuh hari, hingga hari ini, kita bisa merasakan masyarakat di Jabodetabek bahwa hari terakhir ini intensitas hujan sudah berkurang," ucap Fajar.

Baca juga: Bantu Modifikasi Cuaca, Pesawat TNI CN-295 dan Cassa 212-200 Disulap seperti Ini...

Di sisi lain, pihaknya meminta doa dari masyarakat supaya petugas dapat menyelesaikan tugas dengan baik pada hari berikutnya.

"Kami mohon doa restu dari masyarakat supaya hujan jatuh sebelum Jakarta, di Selat Sunda maupun Laut Utara (Jawa)," kata Fajar.

Untuk dapat memodifikasi cuaca, dua pesawat TNI digunakan untuk mengangkut garam, yakni CN-295 berkapasitas 2,4 ton garam dan Cassa 212-200 berkapasitas 800 kg garam.

Pesawat membawa garam dan menaburkannya di awan hujan cumulonimbus yang membawa hujan intensitas tinggi seperti pada awal tahun 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com