Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modifikasi Cuaca di Jabodetabek, BPPT Taburkan 25,6 Ton Garam

Kompas.com - 07/01/2020, 12:31 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menyebarkan 25.600 kilogram garam dalam operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TM) sejak Jumat (3/1/2020) pagi.

"Total seluruhnya ada 25.600 kilogram garam yang sudah kita sebar di dalam 16 shorty penerbangan," ujar Kepala BPPT Hammam Riza di Kantor Kemenko Bidang PMK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (7/1/2020).

Hammam mengatakan dari 16 shorty penerbangan, masing-masing menggunakan pesawat Cassa 212-200 dan CN-295.

Baca juga: Penanganan Banjir Jabodetabek: Evakuasi Warga, Modifikasi Cuaca hingga Peringatan Cuaca Ekstrem

Dia mengatakan, dari satu kali penerbangan menggunakan pesawat Cassa 212-200, petugas membawa sekitar 800 kilogram garam. Sedangkan, satu penerbangan dari pesawat CN-295 mengangkut 2,4 ton garam.

Dari upaya modifikasi tersebut, pihaknya telah menyemai garam di lima titik.

"Nah alhamdulillah kita sudah melaksanakan penerbangan penyemaian garam di wilayah barat, barat daya, barat laut Jabodetabek. Kemudian masuk juga ke timur Lampung hingga sebagian wilayah teluk jakarta," kata Hammam.

Hammam menuturkan, hasil modifikasi tersebut perlahan mengalami pertumbuhan awan.

Pertumbuhan itu juga sejalan sebagian besar hujan dengan intensitas tinggi turun di perairan. Sedangkan, hujan di daratan terbilang rendah.

"Dari pertumbuhan awan yang terjadi itu cukup menggembirakan ya, karena sebagian besar hujan yang turun dengan intensitas tinggi itu ada di perairan, di daratan sedikit ya," kata Hammam.

Baca juga: Kemenristek dan BPPT Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Cegah Banjir

Diberitakan, sebagai upaya pencegahan adanya bencana banjir ‘susulan’, Kementrian Riset dan Teknologi (Kemenristek) bersama BPPT melalui Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BB-TMC) melaksanakan operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) sejak Jumat (3/1/2020) pagi.

Untuk dapat memodifikasi cuaca, operasi TMC menggunakan dua pesawat yang berfungsi untuk mengangkat garam yang bisa menyemai hujan.

Pesawat membawa garam dan ‘menaburkannya’ di atas awan hujan kumolonimbus yang berpotensi membawa hujan intensitas tinggi seperti yang terjadi pada awal tahun baru 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Anggota Komisi II DPR Nilai Perlu Ada Revisi UU Pemilu Terkait Aturan Cuti Kampanye Pejabat Negara

Nasional
Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Proses di PTUN Masih Berjalan, PDI-P Minta KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

DKPP Verifikasi Aduan Dugaan Ketua KPU Goda Anggota PPLN

Nasional
Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Kasus Eddy Hiariej Dinilai Mandek, ICW Minta Pimpinan KPK Panggil Jajaran Kedeputian Penindakan

Nasional
KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

KPU Undang Jokowi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Besok

Nasional
Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Cak Imin Mengaku Belum Dapat Undangan KPU untuk Penetapan Prabowo-Gibran

Nasional
Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Tentara AS Meninggal Saat Tinjau Tempat Latihan Super Garuda Shield di Hutan Karawang

Nasional
DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 200 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu Selama 4 Bulan Terakhir

Nasional
Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasdem-PKB Sepakat Tutup Buku Lama, Buka Lembaran Baru

Nasional
Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Tentara AS Hilang di Hutan Karawang, Ditemukan Meninggal Dunia

Nasional
Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Lihat Sikap Megawati, Ketua DPP Prediksi PDI-P Bakal di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

Nasional
PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

Nasional
Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com