Sikap Polri yang tidak kunjung mengungkap kasus Novel mengundang rasa pesimisme dari sejumlah pihak, tak terkecuali dari Novel Baswedan sendiri.
Ia mengaku ragu bahwa pergantian Kapolri dari Tito Karnavian ke Idham Azis akan membuka misteri peristiwa penyerangan terhadapnya.
"Kalau bicara harapan, haruslah punya harapan, cuma kan sekarang kan Pak Idham kan sudah berapa lama jadi Kabareskrim. Beliau diam saja, beliau bukannya enggak tahu harusnya," ujar Novel di kampus Universitas Negeri Jakarta, Jakarta Timur, Kamis (31/10/2019).
Novel pun mengingatkan Polri segera mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap dirinya sebagaimana diminta oleh Jokowi.
Baca juga: Kasus Novel Baswedan, Bungkamnya Kapolri hingga Klaim Terus Bekerja
Novel mengatakan, Polri harus menaati perintah Presiden tersebut dan tidak boleh mengabaikannya.
"Kalau perintah Presiden, ya ditaati lah. Masa perintah Presiden mau diabaikan? Saya kira kalau perintah presiden tidak ditaati sepeti itu, itu hal yang buruk ya," kata Novel di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (19/12/2019).
Novel pun berharap, Presiden Jokowi memiliki perhatian terhadap pemberantasan korupsi termasuk menyeriusi serangan-serangan yang dialami oleh awak KPK.
"Tentunya jangan dibiarkan melemahkan. Pelemahan ini tidak hanya dengan institusinya tetapi juga terkait dengan orang-orang yang diserang itu juga merupakan bentuk pelemahan," ujar Novel.
Baca juga: Novel Baswedan: KPK Dilemahkan dan Ada Kesan Kemenangan Bagi Koruptor
Polisi telah menangkap dua orang yang disebut sebagai pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan pada Kamis (26/12/2019) malam.
Pengumuman pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan dilakukan pada Jumat (27/12/2019) atau beberapa jam setelah artikel ini ditayangkan.
Menurut Kepala Bareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo, dua pelaku merupakan anggota Polri aktif.
Dua orang itu juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Penyerang Novel Baswedan Ditangkap, Pelaku Anggota Polri Aktif
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.