Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMM Desak Pengungkapan Kasus Tewasnya Dua Mahasiswa di Kendari

Kompas.com - 11/12/2019, 08:34 WIB
Allizha Puti Monarqi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Robby Karman menyayangkan lambatnya proses hukum dua mahasiswa asal Kendari yang tewas saat unjuk rasa.

Randi dan Muhammad Yusuf Kardawi merupakan mahasiswa Universitas Halu Oleo yang tewas saat mengikuti unjuk rasa di Gedung DPRD Sulawesi Tenggara September lalu.

"Kami melihat perkembangan proses hukum kasus ini lambat," ujar Robby, di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa (10/12/2019).

Hingga saat ini, pelaku pembunuhan Yusuf belum juga terungkap. Polisi menyebut Yusuf meninggal akibat cedera benda tumpul.

Baca juga: Tembakan Brigadir AM Lukai Ibu Hamil dan Seorang Mahasiswa Saat Demo di Kendari

Namun, dari hasil investigasi Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Yusuf diduga meninggal karena terkena tembakan di kepala di depan gerbang Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Sultra.

Adapun, Randi dinyatakan meninggal akibat luka tembak. Brigadir Abdul Malik ditetapkan sebagai tersangka karena dua selongsong pelurunya identik dengan dua proyektil peluru di TKP.

Robby menambahkan, DPP IMM akan terus menindaklanjuti kasus ini agar tidak tenggelam begitu saja.

"Maka kami dari DPP IMM setelah dari Komisi III, akan dilanjutkan audiensi ke beberapa stakeholder. Ada Mabes Polri, Ombudsman, dan Komnas HAM, nanti kita lihat perkembangannya lebih lanjut," kata Robby.

Baca juga: Amnesty Tetap Desak Polisi Cari Pelaku Tewasnya Yusuf Saat Demo di Kendari

Selain itu, ibu dari Yusuf, Endang Yulida mengeluhkan pihak kepolisian yang lambat mengusut kasus tersebut karena kekurangan saksi.

Ia berharap pelaku pembunuhan anaknya segera terungkap

"Saya hanya mau sedikit berkeluh kesah kepada para petinggi yang ada di Muhammadiyah ini, mungkin mereka bisa meneruskan isi hati dan keinginan saya. Mudah-mudahan kasus anak saya cepat terungkap dengan jelas," ucapnya sambil menangis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com