Musyawarah Nasional ke-10 Partai Golkar resmi mengesahkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum periode 2019-2024. Airlangga dipilih secara aklamasi.
Pimpinan sidang secara resmi menetapkan Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar periode 2019-2024. Cara aklamasi ditempuh setelah pimpinan sidang menyatakan tidak ada calon lain yang memenuhi syarat sebagai calon ketua umum kecuali Airlangga.
Struktur kepengurusan DPP Partai Golkar akan dibahas pada rapat nanti termasuk membahas bentuk formatur kepengurusan. Airlangga memiliki waktu 60 hari untuk menyusun komposisi pengurus DPP partai.
Dalam rapat paripurna pimpinan sidang juga menyampaikan pandangan umum mayoritas pemilik suara yang menginginkan agar Ketua Dewan Pembina tetap dijabat Aburizal Bakrie. Posisi ketua Dewan Kehormatan tetap dijabat Akbar Tandjung dan Ketua Dewan Pakar Agung Laksono.
Selain itu DPP Golkar akan mempertimbangkan memberikan posisi kehormatan kepada kedua tokoh senior Golkar yakni Wapres ke- 10 dan 12, Jusuf Kalla dan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
#KetuaUmumGolkar #MunasGolkar #AirlanggaHartarto
Menurut Aburizal, jika Airlangga hendak menjadi Ketua Umum Golkar, ia harus bisa menjadi capres di pemilu mendatang.
Baca juga: Soal Dorongan Jadi Capres, Airlangga Ingin Konsentrasi ke Munas Dulu
"Saya pernah berdiskusi dengan saudara Airlangga secara berdua, saya katakan, saudara Airlangga, kalau saudara ingin menjadi ketua umum (Golkar), saya sampaikan arahnya tidak pada itu saja, tetapi saudara harus siap menjadi presiden Republik Indonesia ke depan," kata Aburizal dalam musyawarah nasional (Munas) Golkar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2019).
"Itu pesan saya, jauh sebelum ada Munas. Betul kan Pak Airlangga?," lanjutnya.
Sementara itu, Politisi Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, partainya akan menyusun rancangan keputusan (rantus) untuk menyikapi munculnya aspirasi kader yang ingin Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, mencalonkan diri sebagai presiden di Pemilu 2024.
Langkah ini diambil, kata Doli, karena dorongan internal Golkar begitu besar.
"Jadi nanti ada rantus khusus soal sikap Golkar (di) Pilres 2024, karena aspirasinya besar meminta Golkar punya capres nah jadi kita buat keputusan khusus soal itu," kata Doli saat ditemui dalam Musyawarah Nasional (Munas) Golkar di Hotel Ritz Carlton, Jakarta Selatan, Kamis (5/12/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.