Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kabadiklitpensos: SDM Unggul akan Jawab Ancaman yang Dihadapi Bangsa

Kompas.com - 05/12/2019, 19:23 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepala Badan Pendidikan Penelitian dan Penyuluhan Sosial (Kabadiklitpensos) Kementerian Sosial (Kemensos) Syahabuddin mengatakan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul akan mampu menjawab ancaman yang dihadapi bangsa dan negara ke depan.

Hal tersebut dia katakan dalam sambutannya pada ”Workshop Evaluasi Diklat Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2)/Family Development Session (FDS) e-Learning Wilayah Regional I Sumatera” di Padang, Kamis (05/12/2019).

“Indonesia membutuhkan SDM unggul yang berhati Indonesia dan berideologi Pancasila, toleran dan berakhlak mulia yang terus belajar,” ujarnya seperti keterangan tertulisnya.

Dia menjelaskan SDM unggul adalah kunci Indonesia di masa depan yang ditandai dengan karakteristik berbudi pekerti luhur.

Selain itu, lanjutnya, SDM unggul juga berkarakter kuat, menguasai keterampilan, serta menguasai ilmu pengetahuan masa kini dan masa depan.

Baca juga: Penerima PKH Dapat Saldo Kosong, Ini Kata Kemensos

Di kesempatan yang sama Syahabuddin juga menjelaskan, SDM Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan salah satu target diklat kesejateraan sosial.

Target itu sendiri memiliki tugas strategis untuk melayani masyarakat Keluarga Penerima Manfaat (KPM) agar memiliki kemandirian.

Untuk itu, dalam mewujudkannya dibutuhkan pengembangan kompetensi bagi para SDM PKH secara berkelanjutan.

Mendukung visi Presiden Jokowi

Mantan dosen IAIN Palu ini memaparkan pula kebijakan dan program Badiklitpensos sejalan dengan visi SDM unggul menuju Indonesia maju.

SDM unggul Indonesia Maju sendiri merupakan program utama Presiden Joko Widodo.

“Peningkatan sumber daya manusia dalam mewujudkan Indonesia maju menjadi bagian yang sangat penting,” tuturnya.

Baca juga: Cara Kemensos Sediakan Rumah bagi Fakir Miskin

Sementara itu, terkait Workshop Evaluasi Diklat P2K2/FDS e-Learning Wilayah Regional I Sumatera, Syahabuddin melanjutkan, kegiatan ini dilaksanakan oleh salah satu unit di Kemensos.

Unit tersebut pun mempunyai tugas mewujudkan SDM unggul khususnya dalam pembangunan bidang kesejahteraan sosial.

Pada kesempatan itu, dia menyampaikan salam dari Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara yang sedianya akan hadir dalam kegiatan ini.

“Ada salam dari pak Menteri Sosial, Mensos berpesan agar selalu bekerja dengan serius dan bergembira,” ungkapnya.

Menutup sambutannya, Syahabuddin mengajak semua peserta workshop bernyanyi “Mars Program Keluarga Harapan” yang disambut riuh tepuk tangan dan semangat oleh seluruh peserta.

Adapun, narasumber pada workshop tersebut, yakni Komisi VIII DPR RI, Direktorat Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos, Inspektur Jenderal Kemsos.

Hadir pula Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pekerja Sosial dan Penyuluh Sosial (Kapusbangprof) dan Pensos Kemensos dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial.

Baca juga: Kemensos Menaikkan Indeks Bantuan Non Tunai pada 2020

Peserta Workshop Evaluasi Diklat P2K2/FDS PKH E-Learning Wilayah I Sumatera berjumlah 115 dan dilaksanakan selama 4 hari dari tanggal 4 - 7 Desember 2019 di Hotel Pangeran Beach Padang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apapun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com