Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emil Salim Ungkap Keterkaitan SDA Dikuasai Pengusaha dengan Kepentingan Politik

Kompas.com - 03/12/2019, 21:08 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Cendekiawan Emil Salim mengungkapkan bahwa sumber daya alam (SDA) banyak dimanfaatkan oleh kepentingan bisnis dan politik dibandingkan untuk kelestarian lingkungan.

Hal tersebut disampaikan Emil Salim dalam diskusi "Menakar Komitmen Pemenuhan Hak atas Lingkungan Hidup dan HAM dalam Lima Tahun ke Depan" di Hotel Mercure Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (3/12/2019).

Emil mengatakan, dirinya mendapatkan sebuah laporan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bahwa SDA di Indonesia seperti tambang, perikanan, kelapa sawit, berada di tangan pengusaha-pengusaha besar.

Pengusaha-pengusaha tersebut, kata dia, adalah mereka yang menjadi donatur bagi partai politik (parpol) yang membutuhkan uang untuk berkontestasi dalam pemilihan umum (pemilu).

"Saya terima satu laporan dari KPK. SDA tambang, perikanan, kelapa sawit, semua berada di tangan beberapa pengusaha besar," kata Emil Salim.

"Di sini ada lingkar pengusaha besar, ada jalur ke parpol yang dijadikan donatur. Dari parpol ada jalurnya pejabat menteri, bupati, gubernur yang memberi ketentuan hak penggunaan resource bagi pembangunan," ujar mantan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup itu.

Menurut Emil, alur tersebut sangat jelas menggunakan SDA bukan untuk kepentingan lingkungan dan HAM tetapi untuk kepentingan sang donatur tersebut.

"Kolusi ini adalah menyandera prikehidupan bangsa dan SDA kita," kata dia.

Sebelumnya, Emil mengatakan bahwa SDA dimanfaatkan para pengusaha yang memiliki uang menjadi lahan kolusi dan korupsi dengan parpol.

Emil mengatakan, SDA, pengusaha, dan partai politik sangat berkaitan erat.

Keterkaitan itu disebabkan karena partai politik di negara berkembang seperti Indonesia tidak memiliki uang.

"Pemerintah dipimpin dari pemilu yang didominasi parpol. Yang jadi masalah, parpol negara berkembang tidak punya uang. Siapa yang punya uang? Pengusaha. Bagaimana pengusaha cari uang? Dengan menggunakan SDA. Hutan, kekayaan bumi (tambang, batu bara), dan laut," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com