Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Johnny: Kami Tak Mengingkari Sejarah, Anies Bagian dari Keluarga Nasdem

Kompas.com - 06/11/2019, 16:25 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Nasdem Johnny G Plate membenarkan bahwa partainya mengundang Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam Kongres Nasdem pekan depan.

Menurut Johnny, Anies diundang karena kapasitasnya sebagai Gubernur DKI. Tetapi, Johnny juga menyebut bahwa Anies adalah bagian dari keluarga Nasdem.

"Pak Anies kan ini bukan rahasia. Dalam rekam historisnya bahwa Anies dulu adalah tokoh yang bacakan manifesto Partai Nasdem dan manifesto ormas Nasdem dan salah satu pendiri ormas Nasdem. Itu adalah bagian dari keluarga besar Nasdem," kata Johnny di kantor DPP Nasdem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (6/11/2019).

Baca juga: Ketua DPP: Anies Baswedan Orang Dalam Nasdem, Tidak Asing

"Kami tidak akan mengingkari sejarah, riwayat, itu tercatat sebagai sejarah Partai Nasdem. Kami hormati itu," lanjutnya.

Johnny belum bisa memastikan bahwa diundangnya Anies adalah sinyal Nasdem mengusung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu di Pilpres 2024.

Menurut Johnny, proses politik masih terus berjalan hingga saat ini.

Baca juga: Nasdem Bantah Undang Anies Baswedan ke Kongres untuk Pendekatan Pilpres 2024

Dalam Kongres Nasdem pekan depan pun, kepala daerah yang diundang tidak hanya Anies, tetapi juga Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) yang juga kader Nasdem; Viktor Laiskodat, Gubernur Jawa Timur yang diusung Nasdem dalam Pilkada 2018; Khofifah Indar Parawansa, hingga Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi.

Johnny melanjutkan, partainya juga mengundang seluruh elite partai politik, baik itu koalisi pemerintah maupun partai oposisi.

"Semua akan diundang pada waktunya," ujar Johnny.

Kompas TV Pekan lalu seusai menghadiri perayaan hari pramuka Presiden Jokowi menyatakan kabinetnya siap diumumkan tinggal menunggu saat yang tepat. Tak hanya soal susunan kabinet yang sudah dipastikan presiden juga menyatakan posisi Jaksa Agung tidak akan lagi dijabat oleh wakil dari partai politik. Menanggapi keputusan presiden Jokowi soal posisi Jaksa Agung tak lagi akan dijabat kader partai, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengaku menghargai keputusan presiden. Meski demikian Surya Paloh menilai tidak serta merta penegakan hukum oleh Jaksa Agung dari non partai nanti akan lebih bagus daripada saat dipegang HM Prasetyo yang merupakan kader Partai Nasdem. Dinamika politik menjelang pengumuman kabinet Jokowi-Maruf terus bergulir. Bahkan muncul rumor deretan partai oposisi mulai merapat ke petahana sementara internal parpol koalisi pendukung Jokowi-Maruf dikabarkan memanas. Bagaimana sebenarnya situasi di internal koalisi Jokowi jelang pengumuman kabinet Jokowi-Maruf? Untuk membahasnya sudah hadir Ketua DPP Partai Nasdem Taufik Basari, analis politik Universitas Negeri Jakarta Ubedilah Badrun dan Politisi PDI Perjuangan Efendi Simbolon. #KabinetBaru #JokowiMaruf #PartaiPolitik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com