SURAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta pemerintah daerah lebih masif menggelar kegiatan budaya.
Hal tersebut dibutuhkan agar persoalan kebudayaan yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan dan turunannya berupa Peraturan Presiden tentang RIPK dan Strategi Kebudayaan bisa terlaksana.
"Dengan terbitnya berbagai regulasi tentang Pemajuan Kebudayaan diharapkan kegiatan di bidang kebudayaan dapat lebih masif lagi dilakukan oleh stakeholder, baik pemerintah, akademisi, maupun masyarakat umum," kata Muhadjir saat memberikan sambutan pada Peringatan Hari Wayang Dunia V dan Hari Wayang Nasional Tahun 2019 di Pendhapa Ageng Mr GPH Djojo Kusumo, Institut Seni Indonesia (ISI), Surakarta, Selasa malam (5/11), dalam keterangan tertulisnya.
Muhadjir juga memastikan bahwa dirinya akan tetap mengawal Pemajuan Kebudayaan Nasional.
Bahkan, kata dia, tahun ini sudah ada dana alokasi khusus (DAK) kebudayaan yang jumlahnya terus meningkat setiap tahun.
"Sudah disetujui juga adanya dana abadi kebudayaan sebesar Rp 5 triliun," kata dia.
Baca juga: Wayang for Student, Gapai Para Milenial Naik ke Pentas Wayang...
Dalam acara peringatan Hari Wayang Dunia tersebut, Muhadjir menyebutkan bahwa wayang merupakan salah satu kebudayaan yang harus dilestarikan.
"Karena wayang adalah ekspresi budaya, dan budaya pada dasarnya ada di dalam ide dan pikiran," kata dia.
Dalam acara tersebut hadir pula Rektor ISI Guntur, dalang senior Ki Manteb Sudharsono, para budayawan, para sivitas akademika ISI Surakarta, serta masyarakat umum.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.