Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Pleno DPP Partai Golkar Dimulai Tanpa Bambang Soesatyo

Kompas.com - 05/11/2019, 20:53 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto bersama seluruh pengurus Dewan Pimpinan Pusat menggelar Rapat Pleno di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (5/11/2019).

Rapat Pleno dimulai pukul 20.00 WIB dan dibuka oleh Sekjen Partai Golkar Lodewijk F Paulus.

Awak media yang meliput hanya diperbolehkan mengambil gambar sekitar 5 menit. Setelah itu rapat pleno digelar secara tertutup.

Hadir dalam rapat tersebut antara lain Bendahara Umum Robert Joppy Kardinal, Ketua DPP Bidang Media dan Penggalangan Opini Ace Hasan Syadzily, Koordinator Bidang (Korbid) Kepartaian Ibnu Munzir, Wakorbid Kepartaian Darul Siska, Ketua Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Nusron Wahid dan Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Timur Melchias Markus Mekeng.

Baca juga: Sekjen Golkar Sebut Caketum Tak Hanya Airlangga dan Bamsoet

Ada pula Ketua Koordinator Bidang Perempuan, Pemuda, dan Inovasi Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Ketua Korbid Perekonomian Azis Syamsuddin, Ketua Korbid Pratama Nurdin Halid, dan Wakorbid Kelembagaan Eksekutif Legislatif Kahar Muzakkir.

Hadir juga sejumlah elite Partai Golkar seperti Mukhamad Misbakhun, Firman Soebagyo, Hetifah Saifuddian, dan Christina Aryani.

Namun, Wakorbid Pratama Bambang Soesatyo tidak tampak hadir saat pembukaan rapat pleno.

Hingga pukul 20.30 WIB, Ketua MPR itu juga tidak terlihat mendatangi kantor DPP Partai Golkar.

Seperti diketahui, Bambang mengatakan dirinya akan mempertimbangkan untuk maju menjadi calon Ketua Umum Partai Golkar.

Baca juga: Saling Klaim Kubu Airlangga dan Bamsoet soal Dukungan Pimpin Golkar

Ia akan menentukan sikapnya setelah jadwal rapat pleno dan Munas ditentukan. Penetapan jadwal Munas akan ditentukan dalam Rapat Pleno DPP Partai Golkar.

"Saya akan bersikap, saya akan mempertimbangkan dan akan menjawab kalau sudah ada kepastian munasnya kapan, plenonya kapan. Sampai saat ini kami semua belum menerima undangan pleno, apalagi jadwal munas," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2019).

Bambang mengakui, dorongan dari kader-kader partai di daerah untuk maju menjadi caketum cukup banyak. Namun, mantan Ketua DPR itu mengatakan, ia belum merespons hal itu.

"Jadi benar bahwa dukungan daerah kepada saya cukup besar. Cuma saya belum meresponsnya, dan saya akan mempertimbangkannya manakala nanti jadwal Munas Golkar sudah ada dan jelas," ujar dia.

Selain itu, Bambang membantah ada perjanjian antara dirinya dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.

Bambang menyampaikan, ia dan Airlangga hanya ingin menenangkan suasana politik menjelang pelantikan presiden.

"Kan saya cooling down sampai pelantikan presiden selesai. Apakah nanti saya maju atau tidak, ya tunggu jadwal Munas-nya," ucap dia.

Baca juga: Azis Syamsuddin: Tak Ada yang Larang Jadi Caketum Golkar, tapi...

Bambang juga mengatakan, rekonsiliasi antara dia dan Airlangga harus dipahami sebagai upaya merangkul pendukungnya agar tetap menjadi bagian dari Partai Golkar.

Namun, Bambang menyayangkan para pendukungnya yang tidak dirangkul oleh pihak Airlangga.

"Faktanya, tidak ada satu pun dari para pendukung saya yang dirangkul untuk berpartisipasi dalam membangun partai di tugas-tugas yang ada di partai. Tidak ada yang mengisi pimpinan alat kelengkapan dewan, maupun komisi-komisi yang mereka inginkan," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com