Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Kasus Novel Tak Dibahas, Banyak Sekali Urusannya...

Kompas.com - 01/11/2019, 07:48 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD enggan berkomentar banyak soal kasus penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan yang hingga kini belum terungkap.

Mahfud beralasan, belum ada pembahasan antara dirinya dan Presiden Joko Widodo terkait kasus tersebut, termasuk dalam rapat terbatas pertama di bidang Polhukam, Kamis (31/10/2019). 

"Tadi enggak dibahas. Saya kira polisi ya. Sekarang banyak sekali urusannya. Enggak ingat satu-satu, tetapi yang itu (kasus Novel) tadi enggak dibahas," kata Mahfud selesai rapat.

Mahfud mengaku tidak tahu sejauh mana perkembangan kasus Novel berjalan di kepolisian.

Baca juga: Mahfud MD: Pemekaran Daerah di Papua Baik Secara Politik dan Ekonomi

 

Ia juga enggan berkomentar soal tenggat waktu tim teknis pengusutan kasus Novel yang sudah habis per 31 Oktober.

"Nanti tanya ke polisi. Saya belum komunikasi," kata dia.

Mahfud hanya memastikan bahwa penyidikan kasus Novel akan tetap berjalan meskipun terjadi perubahan di struktur pimpinan kepolisian.

Seperti diketahui, Tito Karnavian yang semula menjabat Kapolri kini menjabat Menteri Dalam Negeri.

Adapun Komjen Idham Azis yang sebelumnya menjabat Kabareskrim Polri kini sudah terpilih menggantikan posisi Tito sebagai Kapolri.

Selanjutnya, Idham akan menunjuk kabareskrim baru yang akan menggantikan dirinya sekaligus untuk memimpin tim mengusut kasus Novel.

"Kan pak polisi sudah mengatakan akan menunjuk Bareskrim baru. Kan Pak Idham mengatakan begitu, nanti dia menunjuk kabareskrim baru. Berarti sekarang perkembangannya ya akan menunjuk kabareskrim baru nanti," kata dia.

Baca juga: Idham Kapolri Baru dan Novel yang Pesimistis Kasusnya Diungkap...

Novel Baswedan mendapat teror dengan cara disiram air keras pada 11 April 2017 setelah menunaikan salat subuh di Masjid Al Ihsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Tim teknis yang dipimpin Komjen Pol Idham Azis selaku Kepala Badan Reserse Kriminal Polri ketika itu punya waktu kerja mulai 3 Agustus sampai 31 Oktober 2019.

Namun, hingga waktu berakhir, penyerang Novel belum juga terungkap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com