Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idham Calon Kapolri, Pengamat Prediksi Gaya Kepemimpinannya ala Densus 88

Kompas.com - 25/10/2019, 11:34 WIB
Devina Halim,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gaya kepemimpinan calon tunggal Kapolri, Komjen Idham Aziz diprediksi tak lepas dari pendekatan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto menilai, dalam memimpin institusi Polri nantinya, Idham cenderung menggunakan pendekatan ala Densus 88 yang lebih condong ke arah penindakan dibanding pencegahan.

"Pak Idham ini juga mempunyai background dari Densus 88. Bayangan saya ke depan ini, style kepemimpinan Polri juga masih menggunakan Densus 88 yang lebih menekankan pada penindakan daripada pencegahan," kata Bambang ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (24/10/2019).

Baca juga: Meski Calon Tunggal, Komjen Idham Azis Tetap Harus Fit and Proper Test

Adapun Idham menjabat sebagai Wakil Kepala Densus 88 pada tahun 2010.

Menurut Bambang, pendekatan ala Densus 88 ini juga terjadi semasa kepemimpinan mantan Kapolri, Jenderal Pol (Purn) Tito Karnavian. 

Sebelum menjadi Kapolri, Tito menjabat Kepala Densus 88 pada 2009-2010.

"Pak Tito sepertinya masih menggunakan cara-cara seperti di Densus 88. Bukan menekankan pada pencegahan tapi tindakan-tindakan yang lebih represif," ujar dia. 

Ia pun mencontohkan pendekatan yang dilakukan Polri dalam kasus penangkapan musisi dan eks wartawan Tempo, Ananda Badudu.

Demikian juga dengan penangkapan jurnalis dan sutradara film dokumenter Sexy Killers, Dandhy Dwi Laksono.

Saat itu, Dandhy mengaku tidak pernah dimintai keterangan terkait kasus dugaan penyebaran ujaran kebencian seperti yang dituduhkan polisi. Ia langsung diciduk dari rumahnya dan ditetapkan sebagai tersangka.

Sementara itu, Ananda Badudu juga diciduk dari rumahnya meski hanya diperiksa sebagai saksi terkait aliran dana kepada mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di Kompleks Parlemen Senayan pada 23-25 September 2019.

Baca juga: Polri Sebut Internal Solid Dukung Idham Aziz sebagai Calon Kapolri

Kemudian, keduanya dibebaskan oleh aparat Polda Metro Jaya.

Bambang berpandangan, hal itu juga tak lepas dari pola pikir atau mindset di institusi kepolisian.

Menurut dia, seringkali tolok ukur keberhasilan bagi personel kepolisian adalah jumlah kasus yang berhasil diselesaikan.

"Seringkali mindset di kepolisian ini kan masih menggunakan mindset lama, jadi bahwa ukuran keberhasilan itu kalau berhasil, kuantitas penindakannya banyak, padahal kan sebenarnya juga berpikir pencegahan-pencegahan," ujar Bambang. 

Adapun Tito Karnavian mengundurkan diri dari keanggotaan Kepolisian RI (Polri) karena dilantik sebagai Menteri Dalam Negeri oleh Presiden Jokowi. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com