Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situasi Keamanan Dipastikan Kondusif Jelang Pelantikan Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 15/10/2019, 17:42 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) memastikan situasi keamanan berjalan kondusif menjelang pelantikan presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019.

Hal itu disampaikan Ketua MPR Bambang Soesatyo usai menggelar rapat koordinasi bersama DPR, Panglima TNI, Kapolri, Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Perwakilan Menteri Luar Negeri, Sekretariat Negara dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

"Alhamdulillah dari penjelasan bapak Panglima TNI, Kapolri, dan Ka BIN bahwa situasi keamanan kondusif, dan masih bisa diatasi dan diantisipasi dengan segala kemungkinan untuk acara tanggal 20 Oktober jam 14.30 berjalan aman dan tertib," kata Bambang.

"Mulai dari titik keberangkatan presiden ke DPR, hingga DPR ke istana sudah diantispasi dengan kekuatan penuh dengan alat dan kelengkapan yang ada, yang sudah disiapkan TNI dan Polri," sambungnya.

Baca juga: Jelang Pelantikan Presiden, MPR Rapat Bersama TNI, Polri hingga KPU

Bambang mengatakan, pengamanan tamu-tamu dari negara sahabat dikawal ketat hingga keberangkatan ke DPR untuk mengikuti acara pelantikan.

Bambang mengatakan, ada 2 kepala negara, 4 kepala pemerintahan, 9 utusan khusus dan 157 duta besar yang akan hadir dalam acara pelantikan.

Selain itu, kata Bambang, pengamanan juga diberikan kepada seluruh anggota DPR agar sampai ke Kompleks Parlemen dengan selamat.

"Anggota DPR diberikan pengawalan juga diperlukan agar bisa sampai ke senayan dengan selamat," ucapnya.

Baca juga: Polda Metro: Kita Berharap Tidak Ada Unjuk Rasa hingga Pelantikan Presiden-Wapres

Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, pimpinan DPR, MPR dan DPD berkomitmen melaksanakan acara pelantikan presiden dan wakil presiden berjalan dengan baik.

Puan mengimbau, seluruh masyarakat dapat mengikuti acara pelantikan secara khidmat.

"Kami berharap ini acara sakral yang harus dilaksanakan khidmat. Kami mengimbau kepada masyarakat agar dapat mengikuti acara ini secara khidmat. Setelah pelantikan tentu nanti kami akan bekerja sama dengan eksekutif sesuai dengan tugas-tugas kami agar bangsa ini dapat lebih sejahtera," kata Puan.

Kompas TV Serangan teror terhadap Menko Polhukam Wiranto di Pandeglang, Banten menguak adanya rencana penyerangan oleh kelompok teror. Polisi telah menangkap puluhan orang yang terafiliasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Apakah kelompok yang sama menargetkan untuk mengganggu agenda pelantikan presiden dan wakil presiden 20 Oktober mendatang? Dan bagaimana sebaiknya aparat mengantisipasi kemungkinan ancaman terhadap pelantikan?<br /> <br /> Sapa Indonesia membahasnya bersama Juru Bicara Badan Intelijen Negara, Wawan Purwanto dan Pakar Psikologi Politik, Hamdi Muluk. #PelantikanPresiden #Teror #TerorJelangPelantikanPresiden
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com