Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aiptu Ifanudin Bangun Tempat Fitness dengan Alat Gym Rakitannya

Kompas.com - 11/10/2019, 20:30 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Aiptu Ifanudin, Bhabinkamtibmas Desa Banyuraden, Gamping, Sleman, berperawakan tinggi dan kekar layaknya binaragawan.

Perawakannya memberi sedikit petunjuk mengenai salah satu keahliannya, yaitu merakit alat fitness.

Ifanudin bercerita, awalnya, ia menderita cedera di punggung sehingga tidak dapat mengikuti kompetisi angkat beban.

"Saya membuat alat karena saya cedera di sini (menunjuk ke arah punggung), jadi angkat berat terakhir itu saya ga ikut, terus saya dikasih. Ya udah enggak jadi atlet enggak apa-apa, tapi kamu ikut pelatihan juri nasional," ujar Ifanudin di Mapolres Sleman, Yogyakarta, Jumat (11/10/2019).

Baca juga: Cerita Polisi Wanita Gegana Brimob Pertama di Indonesia

Setelah mengikuti pelatihan selama dua minggu di Jakarta, Ifanudin mulai melatih atlet angkat beban lainnya.

Hingga akhirnya, timbul keinginan untuk memiliki tempat latihan sendiri. Dikarenakan harga yang mahal, Ifanudin mulai membuat alat fitness sendiri pada tahun 2009.

Menurutnya, terdapat perbedaan harga yang cukup signifikan jika membuat alat fitness dibanding membelinya.

"Tapi melatih sama jadi juri itu kan terus pengen punya tempat sendiri. Tanya-tanya, alatnya mahal-mahal, ternyata setelah bisa bikin itu, yang harganya Rp 18 juta satu alat, itu kalau bikin hanya Rp 2 juta. Ngga nyampe Rp 2 juta," ungkapnya.

Baca juga: Cerita Polisi Kupang Selamatkan Nyawa Warga Tak Mampu yang Melahirkan

Tempat fitness pertama di daerah Sleman dengan alat yang ia rakit sendiri dibangun pada tahun 2009-2011.

Ifanudin pun membeli besi bekas di sekitar Polsek Gamping dengan menyisihkan uangnya sendiri.

Aiptu Ifanudin, Bhabinkamtibmas Desa Banyuraden, Gamping, Sleman, di Mapolres Sleman, Yogyakarta, Jumat (11/10/2019).KOMPAS.com/Devina Halim Aiptu Ifanudin, Bhabinkamtibmas Desa Banyuraden, Gamping, Sleman, di Mapolres Sleman, Yogyakarta, Jumat (11/10/2019).

Terdapat sekitar 6.000 orang yang mendaftar di tempat fitness dengan nama Prolog Gym tersebut. Meskipun, hanya sekitar 100 orang yang aktif berolahraga.

Baca juga: Cerita Polisi Anak Pemecah Batu Cium Kaki Ayah, Dulu Tak Dianggap Kini Semua Datang Menyalami

"Saya hanya menyisakan beberapa gaji, mungkin Rp 200.000 kami berikan rongsok itu, kemudian mungkin dapat 10 kilo, itu kalau besi bekas itu sudah panjang-panjang, bisa untuk satu alat," tutur dia.

Kemudian, tempat fitness kedua berada di Bantul, yang ia bangun pada 2011-2013.

Tempat fitness terakhir yang disebutnya paling besar berada di dekat Polsek Gamping. Tempat itu ia bangun pada tahun 2012-2016.

Baca juga: Cerita Polisi Memancing Residivis Pemalsu Uang untuk Angpau Lebaran

Setiap orang yang ingin berolahraga di tempat fitnessnya, baik remaja hingga atlet, hanya dikenakan biaya sebesar Rp 2.000.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com