Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak Cara Kerja "Alwa", Aplikasi Respons Cepat Polisi di Kulon Progo

Kompas.com - 09/10/2019, 20:10 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Kapolres Kulon Progo AKBP Anggara Nasution, mencetuskan ide untuk membuat aplikasi Alarm Warga (Alwa).

Aplikasi itu memungkinkan warga Kulon Progo melaporkan apa saja terkait gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, maupun warga yang membutuhkan kehadiran polisi sesingkat mungkin.

Aplikasi yang diluncurkan sejak 29 Agustus 2019 tersebut, menurut Anggara, dapat meningkatkan pelayanan dan memotong birokrasi.

Kepada wartawan, ia pun menunjukkan cara kerja aplikasi tersebut di Command Center, di Mapolres Kulon Progo, Yogyakarta, Rabu (9/10/2019).

Ruangan Command Center itu terdapat sebuah layar besar, sekitar lima layar yang lebih kecil, satu unit laptop dan telepon. Tampak tiga personel kepolisian yang mengoperasikan perangkat itu.

"Jajaran stand by, simulasi Alwa," ungkap Anggara kepada jajarannya melalui handy talky.

"Monitor komandan," balas anggotanya.

Baca juga: Sebulan Lebih Diluncurkan, Aplikasi Alwa Diunduh 2.000 Orang

Fitur yang diuji coba adalah Silent Alarm. Ketika ia mengetuk tombol fitur itu di aplikasi, sebuah notifikasi muncul dalam layar besar di ruang Command Center.

Notifikasi itu menunjukkan lokasi disertai alamat pelapor, sebab aplikasi tersebut sudah terkoneksi dengan GPS.

Jenis kejahatan yang sedang terjadi pun terpampang dalam notifikasi yang dilihat polisi.

Notifikasi permintaan pertolongan itu tetap dapat dikirim kepada Command Center meskipun pelapor tidak sempat memilih kategori kejahatan.

"Kalaupun dia enggak milih (kategori kejahatan), langsung klik polisi bisa juga," papar Anggara.

Dalam penanganan kasus yang nyata, aparat kepolisian terdekat akan dikirim ke tempat kejadian perkara (TKP) dengan waktu maksimal 15 menit.

Selain itu, ada pula fitur Call Center, yang memungkinkan pelapor langsung terhubung dengan Command Center.

Ada pula menu Panic Button, yang akan menimbulkan suara keras sehingga menarik perhatian orang sekitar. Menu itu ditekan apabila seseorang merasa terancam.

Baca juga: Pemkot Luncurkan Aplikasi Tangsel Pay, Warga Bisa Bayar Pajak dan Retribusi secara Online

Halaman:


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com