BOGOR, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyatakan, ia siap bertemu dengan kelompok yang pro referendum kemerdekaan Papua dan Papua Barat.
Hal ini ditegaskan Jokowi saat memberi keterangan kepada awak media mengenai kerusuhan yang menewaskan 33 orang di Wamena, Papua.
"Ya enggak ada masalah, bertemu saja. Dengan siapa pun akan saya temui kalau memamg ingin bertemu," kata Jokowi di Istana Bogor, Senin (30/9/2019).
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan tak ada konflik antaretnis yang terjadi di Papua.
Baca juga: Jokowi: Kerusuhan di Wamena Ulah Kelompok Bersenjata, Jangan Digeser ke Konflik Etnis
Kerusuhan yang menewaskan 33 orang, menurut dia, adalah ulah kelompok kriminal bersenjata.
"Jadi jangan ada yang menggeser-geser menjadi seperti sebuah konflik etnis, itu bukan," ucap Jokowi.
"Ini adalah kelompok kriminal bersenjata yang dari atas di gunung, turun ke bawah dan melakukan pembakaran pembakaran rumah warga," kata dia.
Jokowi menyebut, beberapa pelaku kerusuhan sudah ditangkap. Ia memerintahkan TNI-Polri terus mengejar pelaku kerusuhan yang masih berkeliaran.
Baca juga: Dilantik Jadi Kapolda Papua, Irjen Paulus Akan Utamakan Penanganan Korban Kerusuhan
Usul agar Jokowi bertemu tokoh pro kemerdekaan Papua disampaikan oleh sejumlah pihak, salah satunya Ketua DPRD Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Ferdinando Solossa.
Ia meminta pemerintah bertemu pimpinan organisasi pro kemerdekaan seperri ULMWP dan KNPB.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.