Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dilantik Jadi Kapolda Papua, Irjen Paulus Akan Utamakan Penanganan Korban Kerusuhan

Kompas.com - 30/09/2019, 10:17 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpau mengatakan, ia akan fokus menangani korban akibat kerusuhan di Wamena, Papua, sebagai langkah pertama usai menjabat.

Paulus baru saja melaksanakan upacara serah terima jabatan (sertijab) dengan Kapolda Papua sebelumnya Irjen Rudolf A Rodja, Senin (30/9/2019).

"Yang pertama kita harus coba selesaikan dulu, rampungkan dulu korban-korban, mulai daripada yang sakit, kemudian yang kemarin meninggal dunia sudah bisa dibantu," kata Paulus di Rupatama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin.

Baca juga: Kapolri Mutasi Kapolda Papua, Riau, dan Sulawesi Tenggara, Ada Apa?

Selain itu, para pengungsi yang terdampak peristiwa tersebut juga menjadi perhatian dirinya untuk ditangani.

"Kemudian yang lain adalah yang sekarang sedang mengungsi, baik yang ada di Wamena maupun yang ada di sekitar Jayapura, Sentani," ungkapnya.

Setelah itu, Paulus juga mengaku akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah beserta tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.

Baca juga: Kapolda Papua Sebut Kerusuhan di Wamena Dipicu Kabar Hoaks

Lebih lanjut, langkah rekonsiliasi dan rehabilitasi masyarakat setempat juga akan dilakukan oleh Paulus.

"Itu yang akan kami tangani dulu bersama dengan pemda, kemudian stakeholder yang ada, kemudian setelah itu kita lanjutkan dengan upaya-upaya untuk rekonsiliasi, dan rehabilitasi, dan sebagainya," tutur Paulus.

Diketahui, aksi unjuk rasa siswa di Kota Wamena, Papua, Senin (23/9/2019), berujung rusuh.

Baca juga: 5 Poin Maklumat Kapolda Papua Pascakerusuhan Jayapura

Demonstran bersikap anarkistis hingga membakar rumah warga, kantor pemerintah, PLN, dan beberapa kios masyarakat.

Unjuk rasa yang berujung rusuh itu diduga dipicu oleh perkataan bernada rasial seorang guru terhadap siswanya di Wamena.

Kompas TV Kericuhan terjadi di Wamena, Papua. Massa membakar kantor pemerintahan, fasilitas umum, serta beberapa kios dan rumah.<br /> <br /> Menurut Kapolda Papua, aksi massa ini dipicu oleh kabar bohong atau hoaks berunsur SARA.<br /> <br /> Terkait kericuhan yang terjadi komandan kodim setempat menyatakan ada 17 orang yang tewas. 66 orang lainnya terluka.<br /> <br /> Petugas menyebut ada warga sipil yang membawa senjata api. Presiden menyebut, kerusuhan yang terjadi di Wamena dimulai dan berkembang karena hoaks. Jokowi juga mengimbau masyarakat untuk melakukan cek dan ricek ketika mendengar atau melihat kabar melalui media sosial karena akan berdampak kepada stabilitas keamanan dan politik suatu wilayah. #Wamena #Rusuh #Papua
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com