Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Butuh Kritik Membangun, DPR RI Selenggarakan Lomba Stand Up Comedy

Kompas.com - 11/09/2019, 16:28 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo mengatakan wakil rakyat membutuhkan kritik membangun untuk peningkatan kinerja dewan.

Ia juga menegaskan DPR Ri merupakan parlemen terbuka. Siapa pun bisa menyampaikan kritik kepada para wakil rakyat tanpa merasa takut.

Hal tersebut membuktikan kesungguhan DPR RI sebagai rumah rakyat sesungguhnya dan lembaga yang terbuka terhadap rakyatnya untuk menyampaikan berbagai aspirasi.

“Kami di DPR tidak anti kritik atau menutup diri. Kritik membangun lah yang kami butuhkan, karena itu silakan kritik dan akan kami beri hadiah,” papar Bamsoet, sapaan akrab Ketua DPR RI saat membuka final lomba Stand Up Comedy Kritik DPR di selasar Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9/2019).

Baca juga: Bamsoet: Perguruan Tinggi Punya Andil Tingkatkan Kualitas SDM

Untuk diketahui, Lomba Stand Up Comedy ini merupakan rangkaian hari ulang tahun (HUT) ke-74 DPR RI.

Melalui Stand Up Comedy, DPR RI ingin mengajak masyarakat melek terhadap politik dan menyampaikan kritiknya dengan gaya zaman now.

“Kami menyadari bahwa segala tindak lanjut kami di DPR pasti akan mengundang perhatian publik dan jadi penilaian masyarakat. Oleh karena itu, jika DPR-nya baik maka kita semua akan menikmati semua hasilnya,” imbuh politisi F-Golkar itu melalui keterangan tertulis, Rabu (11/9/2019).

Satu-satunya

Sementara itu, Ketua Panitia Lomba Stand Up Comedy Kritik DPR Effendi Gazali mengatakan, DPR RI adalah satu-satunya parlemen di dunia yang mengadakan lomba kritik dalam bentuk stand up comedy dan dilaksanakan di rumahnya sendiri.

Sembari mengutip literatur dari The Death of Critic, penggagas Republik Mimpi ini menyampaikan kekuasaan akan mati, tapi kritik akan tetap hidup.

Baca juga: Bamsoet: Selesaikan Permasalahan di Papua dengan Solusi Ini

"Kritik akan tetap selalu hidup, maka dari itu kritik dibutuhkan dalam suatu lembaga agar lembaga tersebut dapat maju karena kritik, saran dan usulan," ungkap Effendi.

Stand up comedy ini diikuti 85 peserta, mulai dari komika profesional hingga masyarakat umum dengan menghadirkan dewan juri, antara lain Effendi Gazali, Iwel Sastra, Mo Sidik, dan Abdel Achrian.

Dari seluruh penampilan komika, juri mendapatkan tiga pemenang. Juara pertama diraih oleh Yudha Ilham dan berhak mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 25 juta.

Selanjutnya, diikuti M. Aljapri sebagai juara kedua dengan hadiah uang tunai sebesar Rp 15 juta dan juara ketiga dimenangkan oleh Oby dengan hadiah uang tunai sebesar Rp 10 juta.

Sementara untuk juara favorit dengan hadiah satu unit sepeda motor dimenangkan oleh komika bertubuh mungil asal Palu, Ical Kate yang dipilih langsung oleh Ketua DPR RI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com