Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pagu Anggaran Kementerian PPPA Turun, Wakil Rakyat Malah Geram

Kompas.com - 04/09/2019, 16:34 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi VIII Fraksi PDI Perjuangan Diah Pitaloka malah geram ketika mendapatkan informasi bahwa Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) menurunkan pagu anggaran tahun 2020.

Momen itu terjadi ketika Komisi VIII DPR RI menggelar rapat bersama Kementerian PPPA di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (4/9/2019), membahas pagu anggaran tahun 2020.

Awalnya, Menteri PPPA Yohana Yembise mengatakan bahwa pagu anggaran kementeriannya tahun 2020 ini adalah sebesar Rp 273,6 miliar. Nilai itu mengalami penurunan dari anggaran tahun 2019, yakni sebesar Rp 493,6 miliar.

Diah pun angkat bicara mengenai penurunan itu.

"Kenapa turun? Apa enggak terlihat perform? Saya yakin Menteri Keuangan sangat konsen terhadap isu-isu perempuan. Apa anggarannya sedikit karena dipindahkan ke kementerian lain?" cecar Diah.

Baca juga: Langkah Kementerian PPPA Tangani Perempuan dan Anak yang Terdampak Kerusuhan di Papua

Menurut Diah, pagu anggaran tahun 2019 itu tidak sesuai dengan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak yang semakin tinggi.

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara menyambangi Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (7/11/2018) siang. KOMPAS.com/NIBRAS NADA NAILUFAR Rahayu Saraswati Djojohadikusumo atau Sara menyambangi Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (7/11/2018) siang.
Oleh karena itu, ia menyarankan, sebaiknya Kemenkeu menambah anggaran untuk Kementerian PPPA.

"Takutnya ini (program Kementrian PPPA) tidak bisa jalan. Karena konsen masyarakat terhadap isu kekerasan perempuan semakin tinggi. Secara umum, kami minta anggarannya dinaikkan," pinta Diah.

Anggota Komisi VIII Fraksi Partai Gerindra Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga mempertanyakan alasan Kemenkeu dan Bappenas menurunkan anggaran tahun 2020 untuk Kementerian PPPA.

Baca juga: Miliarder Pendiri Uniqlo Ingin Jabatannya Digantikan oleh Perempuan

Ia mengatakan, sejak awal, komisinya telah berusaha menaikan anggaran untuk Kementerian PPPA. Salah satunya pada pagu anggaran tahun 2015 yang berhasil naik hampir Rp 1 triliun.

"Sekarang bukan hanya balik lagi ke anggaran awal, tetapi turun malah 49 persen," kata Rahayu.

Menjawab kegeraman-kegeraman tersebut, Menteri PPPA Yohana Yembise mengatakan, Presiden Jokowi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mengembalikan anggaran seluruh kementerian seperti pada tahun 2014 yang lalu.

Oleh sebab itu, pagu anggarannya turun dibandingkan tahun lalu.

Baca juga: Menteri PPPA: Keterwakilan Perempuan di DPR Meningkat Jadi 20, 25 Persen

Meski demikian, ia mengatakan, penurunan anggaran tersebut telah disampaikan ke Presiden Jokowi dan disepakati masih ada penambahan sebesar Rp 37 miliar.

"Semua kementerian begitu, kembali ke (anggaran) awal seperti 2014 dulu, tapi syukurlah PPPA masih bisa ditambah Rp 37 miliar," ujar Yohana.

Yohana mengatakan, selain anggaran dari pemerintah, pihaknya juga mendapatkan bantuan dana dari luar, yakni dari The United Nations Population Fund (UNPFA) sebesar Rp 2 miliar dan bantuan dana dari Unicef sebesar Rp 2,5 miliar.

Ia meyakini agenda perlindungan terhadap perempuan dan anak di Indonesia tidak akan menurun. 

 

Kompas TV Salah satu agenda yang dilakukan Presiden Jokowi di Purworejo, Jawa Tengah, adalah menonton wayang kulit yang dimainkan oleh dalang perempuan Nyi Puspita dengan lakon Gatot Kaca Winisuda bersama ribuan warga. Selain wayang, mereka juga dihibur penampilan penyanyi campursari Didi Kempot dan pelawak Kirun.<br /> Presiden Jokowi beserta istri dan sejumlah tokoh nasional, Kamis malam, menyempatkan menonton wayang kulit di sela-sela agenda kunjungan kerja di Purworejo, Jawa Tengah. Pagelaran wayang kulit dengan lakon Gatot Kaca Winisuda. Wayang ini dimainkan oleh dalang perempuan asal purworejo Nyi Dwi Puspita Ningrum di alun-alun Purworejo. Pelawak, Haji Kirun, serta penyanyi campursari Didi Kempot juga tampil dalam acara ini. Presiden Jokowi beserta istri terlihat sesekali tertawa mendengar lawakan dan dialog Kirun dan Didi Kempot.<br /> Lakon Gatot Kaca Winisuda yang dimainkan juga menghibur presieden beserta rombongan dan ribuan warga yang ikut menonton. Walaupun dijadwalkan hanya berlangsung sampai jam 10 malam, presiden baru beranjak dari kursinya setengah 11 malam. Sebelum meninggalkan lokasi, presiden juga menyempatkan untuk menghampiri dan menyapa masyarakat yang ikut menonton pagelaran wayang kulit ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com