Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Tugaskan Ditjen Hubdar dan KNKT Investigasi Kecelakaan Beruntun di Tol Purbaleunyi

Kompas.com - 03/09/2019, 11:51 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menilai perlu dilakukan evaluasi atas peristiwa kecelakaan beruntun di ruas Tol Purbaleunyi, tepatnya pada KM 91 arah Jakarta, Senin (2/9/2019).

Budi pun menugaskan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menginvestigasinya.

"Oleh karenanya saya menugaskan Dirjen Darat dan KNKT untuk evaluasi, selain hal-hal yang sudah terlihat kasat mata, (seperti) yang tidak taat aturan dan sebagainya," ujar Budi ketika ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019).

Baca juga: Permudah Identifikasi Korban Kecelakaan Tol Purbaleunyi, Posko Ante Mortem Dibuka

Selain itu, ia juga menugaskan tim tersebut untuk bekerja sama dengan pihak Institut Teknologi Bandung (ITB).

Sebab, Budi menilai tak menutup kemungkinan kecelakaan tersebut berkaitan dengan desain geometrik jalan atau disebut alignment.

"Oleh karenanya saya minta bekerja sama dengan ITB, bisa jadi ini berkaitan dengan alignment daripada jalan," tutur dia.

Baca juga: Kecelakaan Tol Cipularang, Indonesia Darurat Supir Truk Berpengalaman

Budi menuturkan tim tersebut ditugaskan sejak Senin kemarin. Menurutnya, tim membutuhkan waktu seminggu untuk mendalami peristiwa tersebut.

Sebelumnya, kecelakaan beruntun melibatkan 20 kendaraan terjadi di kilometer 92 Tol Purbaleunyi, Desa Cibodas, Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Senin (2/9/2019) sekitar pukul 12.30 WIB.

Dirgakkum Korlantas Mabes Polri Brigjen Pol Pujiyono Dulrachman menjelaskan, kecelakaan beruntun tersebut bermula dari kecelakaan tunggal dump truck yang terbalik di kilometer 92.

Baca juga: Dua Anak Jadi Korban Kecelakaan Tol Purbaleunyi, Satu Patah Tulang, Satu Trauma

Kemudian, saat ada empat kendaraan mengantre menunggu evakuasi dump truck yang terbalik, ada dump truck bermuatan tanah yang hilang kendali karena rem blong.

"Dump truck bermuatan tanah itu menabrak empat kendaraan yang tengah mengantre," kata Pujiyono.

Kecelakaan itu menyebabkan 8 orang meninggal, 3 luka berat, dan 25 luka ringan.

Kompas TV 10 pasien masih dirawat 2 diantaranya anak-anak, 12 pasien dipulangkan karena luka ringan dan 1 pasien dirujuk ke rumah sakit di Bekasi. Pihak rumah sakit terus berkomunikasi dengan pihak keluarga melalui kontak yang diberikan oleh pasien. Sebelumnya, lebih dari 20 kendaraan terlibat dalam kecelakaan di ruas Tol Cipularang, Jawa Barat pada Senin (2/9/2019) siang. Kecelakaan ini mengakibatkan beberapa orang meninggal. #KecelakaanMaut #TolCipularang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com