JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkfli Hasan menegaskan bahwa partainya tidak masuk ke dalam koalisi meski mendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin pada periode 2019-2024.
"Kami dukung saja kok. Enggak pakai syarat. Enggak ikut koalisi. Enggak ikut ini, enggak minta ini. Enggak ada. Kebijakannya kami dukung," kata Zulkifli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Ketua MPR ini mengatakan, masalah yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini cukup banyak. Salah satunya adalah permasalahan di Papua.
Baca juga: Ketum PAN Minta Jokowi Fokus ke Papua Ketimbang Umumkan Lokasi Ibu Kota
Zulkifli menilai, Jokowi tak bisa kerja sendirian sehingga ia menilai semua elemen harus bersama-sama membantu pekerjaan Jokowi agar sukses membangun Indonesia.
"Kita harus bersama-sama, bersatu, membangun dulu, memperkuat dulu agar Indonesia maju, hebat, itu kan cita-cita semua partai," ujar Zulkifli Hasan.
"Nanti 2024 mau tarung lagi ya kita lihat nanti gitu, kan masih lama," kata dia.
Saat ditanya apakah PAN artinya berada di oposisi karena tak bergabung dengan koalisi Jokowi, Zulkfli Hasan meminta sikap partainya tak diterjemahkan lebih jauh.
"Ya jangan diterjemahin lagi, sudah begitu saja. Pokoknya dukung saja," kata dia.
Baca juga: Amien Rais Sebut PAN di Luar Pemerintah, Sekjen: Perlu Diformalkan
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional Amien Rais sebelumnya juga menyebut partainya akan berada di luar pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Amien mengaku mendapat informasi tersebut setelah dibisiki Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan saat menghadiri acara peringatan milad ke-21 PAN di Pluit, Jakarta Utara, Jumat (23/8/2019).
"Tadi saya dibisiki oleh Bapak Ketum bahwa nanti PAN tidak ikut dalam kabinet yang akan datang," kata Amien saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.
Baca juga: Amien Rais Sebut PAN Tak di Kabinet, Zulhas: Tetap Dukung Jokowi-Maruf
Amien berharap PAN konsisten berada di luar pemerintahan dan rajin memberikan kritik dan masukan bagi pemerintahan mendatang.
Namun, Amien mengingatkan PAN tidak boleh asal kritik. Apabila ada kebijakan pemerintah yang dianggap positif, PAN harus ikut mendukungnya.
PAN sendiri sebelumnya sempat menjadi bagian dari koalisi pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Partai berlogo matahari itu bahkan mendapat jatah satu kursi, yakni menteri pendayagunaan aparatur negara dan reformasi birokrasi.
Namun, pada Pilpres 2019 PAN memutuskan mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Kader PAN Asman Abnur mengundurkan diri dari kabinet.
Baca juga: Mengaku Dibisiki Zulkifli Hasan, Amien Rais Sebut PAN di Luar Pemerintahan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.