Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi I DPR Nilai Pembuatan RUU Keamanan dan Ketahanan Siber Terburu-buru

Kompas.com - 22/08/2019, 05:10 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR RI Jerry Sambuaga menilai, proses pembuatan Rancangan Undang-undang (RUU) Keamanan dan Ketahanan Siber terkesan terlalu terburu-buru.

Pembuatan RUU itu juga tak banyak melibatkan Komisi I yang membawahi bidang komunikasi, informatika, intelijen, pertahanan, dan luar negeri.

"Proses pengajuan pembahasan dan juga penentuan siapa yang membahas di DPR RI itu terkesan buru-buru dan terkesan tidak melalui proses-proses yang seharusnya melibatkan komisi-komisi terkait," kata Jerry dalam diskusi 'RUU Kamtan Siber, Tumpang Tindih dan Rugikan Masyarakat?' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (21/8/2019).

Baca juga: Komisi I DPR Merasa Tak Dilibatkan Pembahasan RUU Ketahanan Siber

Jerry mengatakan, pembuatan RUU ini baru dimulai pada Febuari 2019. Sedangkan penyelesaiannya ditargetkan sebelum masa kerja DPR rampung, yaitu September 2019.

Artinya, pembahasan RUU ini hanya memakan waktu sekitar tujuh bulan.

Padahal, menurut Jerry, dari pengalaman-pengalaman sebelumnya, pembahasan sebuah RUU bisa mencapai satu sampai dua tahun lamanya.

"Ini terkesan sangat buru-buru," katanya.

Baca juga: Ketua DPR Janji RUU Keamanan dan Ketahanan Siber Selesai September 2019

Dengan sisa masa kerja DPR yang kurang dari dua bulan, menurut Jerry, sulit untuk merampungkan RUU ini.

Sementara itu, jika nantinya masa kerja DPR sudah habis dan RUU belum juga rampung, pembahasan RUU ini harus dimulai dari nol lagi di keanggotaan DPR yang baru.

Oleh karenanya, Jerry mengatakan, pembuatan RUU ini tidak perlu dipaksakan.

"Keamanan siber adalah urgent dan penting. Tapi kalau sampai pada bulan September belum mendapat kesepakatan, ini undang-undangnya tidak bisa diselesaikan, ya jangan dipaksa," katanya.

Baca juga: Pemerintah dan DPR Dinilai Tak Perlu Buru-buru soal RUU Keamanan Siber

Untuk diketahui, pembahasan RUU Keamanan dan Ketahanan Siber masih berada di tangan Badan Legislasi (Baleg) DPR RI.

Ketua DPR Bambang Soesatyo menjanjikan RUU ini selesai pada September 2019.

RUU ini menjadi salah satu rancangan Undang-Undang yang masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2019.

Kompas TV Bertempat di Auditorium Dr. Indro Suwandi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Tokopedia bersama Universitas Indonesia meluncurkan Tokopedia-UI AI Center of Excellence atau pusat pengembangan <em>artificial intelligence</em> pertama di Indonesia. Dihadiri sejumlah tokoh penting dalam peluncurannya aplikasi ini bertujuan salah satunya untuk memperluas bisnis dan menghadirkan layanan terbaik untuk mendorong pemerataan ekonomi secara digital. Selain itu ada pula beragam informasi penting seperti kesehatan, logistik, manajemen risiko, keamanan siber dan pembayaran. Dengan peluncuran ini diharapkan peneliti dari UI akan mengembangkan solusi berbasis <em>artificial intelligence</em> untuk mengatasi serta menghadirkan solusi bagi masalah yang terjadi di tengah masyarakat dan industri termasuk industri <em>e-commerce</em>. #Tokopedia #UniversitasIndonesia #ArtificialIntelligence
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com