Salah satu agenda terpenting dalam pembukaan gelaran olah raga adalah penyalaan api.
Saat itu, legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti menyalakan api Asian Games 2018. Susi merupakan bagian dari para mantan atlet Indonesia untuk menyalakan api tanda berlangsungnya Asian Games 2018.
Sebelumnya, kirab api dimulai dari mantan atlet lompat indah peraih emas pada Asian Games 1962, Lanny Gumulya. Ia memulai kirab api dari bawah panggung, lalu naik tangga pada setting panggung berbentuk gunung.
Baca juga: Kebanggaan Erick Thohir Kepada Panitia Pelaksana Asian Games 2018
Setelah itu, Lanny menyerahkan secara estafet ke mantan atlet karate Arief Taufan dan berlanjut ke mantan atlet tenis, Yustedjo Tarik.
Yustedjo lalu memberikan api kepada mantan atlet atletik Supriati Sutono kemudian ke mantan atlet layar I Gusti Made Oka Sulaksana yang dilanjutkan ke Susi Susanti.
Penggabungan api ini dilakukan di Candi Prambanan dalam acara Asian Games 2018 Torch Relay Concert.
Dalam prosesnya, Susi Susanti membawa api dari India, sementara Yustejo Tarik, legenda tenis Indonesia, membawa api dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah.
Setelah api tersebut sudah menyatu, kedua legenda olahraga Indonesia itu kemudian menyerahkan kepada Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla lalu dibawa berkeliling Indonesia.
Baca juga: Raih Emas Asian Games 2018, Atlet Jetski Ini Tolak Jadi PNS
Kesuksesan pelaksanaan gelaran Asian Games juga diikuti dengan pencapaian para atlet. Indonesia, kali ini berhasil menduduki peringkat keempat dengan total perolehan 98 medali.
Keseluruhan medali tersebut terdiri dari 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu. Total medali itu diperoleh Indonesia dari 25 cabang olahraga (cabor).
Pencapaian itu juga merupakan prestasi terbaik Indonesia sejak terlaksananya Asian Games pertama di New Delhi pada 1951. Sebelumnya, pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Indonesia berada di posisi ke-17.
(Sumber: Kompas.com/Jalu Wisnu Wirajati, Rindi Nuris Velarosdela, M. Hafidz Imaduddin)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.