Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tepat Setahun Momen Pembukaan Asian Games 2018

Kompas.com - 18/08/2019, 11:33 WIB
Rosiana Haryanti,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini tepat setahun lalu, Indonesia resmi menjadi tuan rumah gelaran Asian Games 2018 dengan melaksanakan upacara pembukaan atau opening ceremony di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

Dengan mengusung slogan Energy of Asia, upacara pembukaan Asian Games 2018 mengusung budaya khas Indonesia yang didukung oleh sekitar 5.500 pengisi acara serta 141 musisi.

Pembukaan gelaran ini juga menjadi sorotan lantaran panggung berukuran raksasa yang hadir di tengah lapangan SUGBK.

Panggung dengan berat 600 ton tersebut memiliki panjang 135 meter, lebar 30 meter, dan tinggi 26 meter, merupakan panggung terbesar dan tertinggi yang pernah ada dalam upaca pembukaan acara sejenis.

Baca juga: 3 Pesan Pertahankan Semangat Asian Games 2018

Selain itu, keberadaan panggung menampilkan pemandangan gunung yang besar serta dilengkapi berbagai tumbuhan ciri khas Indonesia.

Penari saat pentas di pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (18/7/2018).KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Penari saat pentas di pembukaan Asian Games 2018 di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (18/7/2018).
Salah satu hal yang menarik dalam opening ceremony itu adalah kehadiran Presiden Joko Widodo menggunakan motor gede (moge).

Pada video intro pembukaan Asian Games 2018, tampak Presiden Jokowi menggunakan moge menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno karena mobil kepresidenan terjebak macet.

Dalam video tersebut, Jokowi digambarkan melewati beberapa rintangan. Bahkan ada adegan yang menggambarkan Presiden melakukan aksi lompatan di atas truk dengan menggunakan motor.

Setelah itu, Jokowi digambarkan tiba dan memasuki area parkir lalu turun dari motor dan menuju ke lift. Ia lalu terlihat keluar dari lift dan langsung disambut dengan dengan gegap gempita oleh puluhan ribu penonton yang berada di SUGBK.

Aksi itu langsung membuat kagum publik, bahkan sempat masuk trending topic di Korea Selatan.

Baca juga: Laporan Anggaran untuk Asian Games 2018 Dinilai Positif

Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ibu Iriana Joko Widodo (kedua kiri), Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla (ketiga kanan) melambaikan tangan ke kontingen Indonesia pada Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).INASGOC/DHONI SETIAWAN Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Ibu Iriana Joko Widodo (kedua kiri), Wapres Jusuf Kalla (kanan) dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla (ketiga kanan) melambaikan tangan ke kontingen Indonesia pada Upacara Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018).
Selain itu, video pembukaan tersebut mengingatkan sebagian orang akan video yang ditampilkan pada upacara pembukaan Olimpiade 2012 di London. Waktu itu, Daniel Craig selaku pemeran James Bond beradu peran dengan Ratu Elizabeth II.

Momen lain yang tak terlupakan adalah kontingen Korea Selatan dan Korea Utara yang berparade dalam satu rombongan dengan membawa bendera Korea Bersatu.

Adapula penampilan 1.600 penari Ratoeh Jaroe yang berhasil memukau penonton. Para penari membawakan tarian indah dengan kecepatan tinggi. Bahkan, mereka juga mengganti kostum hingga enam kali dalam waktu singkat.

Acara tersebut juga dimeriahkan artis papan atas di industri musik internasional, yakni Anggun C Sasmi dan Joey Alexander.

Tak lupa, penyanyi dangdut yang tengah naik daun, Via Vallen juga memeriahkan pergelaran dengan menyanyikan theme song Asian Games 2018 dengan judul Meraih Bintang. Penampilan Via Vallen bahkan membuat Presiden Jokowi berjoget dengan gerakan mendayung.

Defile kontingen Unified Korea saat Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018). Tim Korea Bersatu, gabungan dari Korea Selatan dan Korea Utara, sukses meraih medali emas pertamanya di Asian Games 2018 dan menjadi tonggak bersejarah bersatunya dua Korea di arena setelah tercerai-berai akibat perang yang meletus pada 1950-1953.INASGOC/TIM PELIPUT ASIAN GAMES Defile kontingen Unified Korea saat Pembukaan Asian Games ke-18 Tahun 2018 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (18/8/2018). Tim Korea Bersatu, gabungan dari Korea Selatan dan Korea Utara, sukses meraih medali emas pertamanya di Asian Games 2018 dan menjadi tonggak bersejarah bersatunya dua Korea di arena setelah tercerai-berai akibat perang yang meletus pada 1950-1953.
Penyalaan api

Salah satu agenda terpenting dalam pembukaan gelaran olah raga adalah penyalaan api.

Saat itu, legenda bulu tangkis Indonesia, Susi Susanti menyalakan api Asian Games 2018. Susi merupakan bagian dari para mantan atlet Indonesia untuk menyalakan api tanda berlangsungnya Asian Games 2018.

Sebelumnya, kirab api dimulai dari mantan atlet lompat indah peraih emas pada Asian Games 1962, Lanny Gumulya. Ia memulai kirab api dari bawah panggung, lalu naik tangga pada setting panggung berbentuk gunung.

Baca juga: Kebanggaan Erick Thohir Kepada Panitia Pelaksana Asian Games 2018

Setelah itu, Lanny menyerahkan secara estafet ke mantan atlet karate Arief Taufan dan berlanjut ke mantan atlet tenis, Yustedjo Tarik.

Yustedjo lalu memberikan api kepada mantan atlet atletik Supriati Sutono kemudian ke mantan atlet layar I Gusti Made Oka Sulaksana yang dilanjutkan ke Susi Susanti.

Mantan atlet indonesia saat membawa obor Asian Games 2018 saat pembukaan di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (18/7/2018).KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Mantan atlet indonesia saat membawa obor Asian Games 2018 saat pembukaan di Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, Sabtu (18/7/2018).
Sebelum menjadi bagian dari upacara Pembukaan Asian Games, nyala api pada obor diperoleh dari api abadi di India dan Mrapen.

Penggabungan api ini dilakukan di Candi Prambanan dalam acara Asian Games 2018 Torch Relay Concert.

Dalam prosesnya, Susi Susanti membawa api dari India, sementara Yustejo Tarik, legenda tenis Indonesia, membawa api dari Mrapen, Grobogan, Jawa Tengah.

Setelah api tersebut sudah menyatu, kedua legenda olahraga Indonesia itu kemudian menyerahkan kepada Wakil Presiden Republik Indonesia, Jusuf Kalla lalu dibawa berkeliling Indonesia.

Baca juga: Raih Emas Asian Games 2018, Atlet Jetski Ini Tolak Jadi PNS

Prestasi

Kesuksesan pelaksanaan gelaran Asian Games juga diikuti dengan pencapaian para atlet. Indonesia, kali ini berhasil menduduki peringkat keempat dengan total perolehan 98 medali.

Keseluruhan medali tersebut terdiri dari 31 medali emas, 24 medali perak, dan 43 medali perunggu. Total medali itu diperoleh Indonesia dari 25 cabang olahraga (cabor).

Pencapaian itu juga merupakan prestasi terbaik Indonesia sejak terlaksananya Asian Games pertama di New Delhi pada 1951. Sebelumnya, pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, Indonesia berada di posisi ke-17.

(Sumber: Kompas.com/Jalu Wisnu Wirajati, Rindi Nuris Velarosdela, M. Hafidz Imaduddin)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

Nasional
MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

Nasional
Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

Nasional
Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

Nasional
MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

Nasional
Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com