Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Foto Jempol Diwarnai untuk Turunkan Demam Tubuh

Kompas.com - 14/08/2019, 21:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial berisi informasi mengenai tubuh anak kecil yang diberi warna pada bagian jempol kaki dan jempol tangan agar si anak sembuh dari demam.

Awalnya unggahan tersebut beredar di media sosial Facebook pada Sabtu, (10/8/2019). Disebutkan juga bahwa metode yang digunakan pengunggah bernama terapi Sujok.

Mengonfirmasi hal itu, pengunggah dan dokter pun menjelaskan mengenai metode penyembuhan menggunakan terapi warna Sujok.

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, akun Facebook bernama Fajar Firmansyah memposting foto bagian tubuh anaknya yang sedang mengalami demam.

Dalam postingan itu, terlihat bagian jempol tangan dan kaki anak tersebut diberi warna biru menggunakan spidol.

"Si kecil lagi panas.. Daripada minum obat kimia, mending langsung ambil spidol biru dan warnain semua jempolnya.. Enggak sampai 15 menit langsung reda.. Masya Allah," tulis Fajar dalam unggahannya pada Sabtu (10/8/2019).

Sontak, unggahan tersebut direspons sebanyak lebih dari 653 orang dan telah dibagikan sebanyak 4.449 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Baca juga: Viral, Foto Jempol Anak Kecil Diwarnai untuk Turunkan Demam Tubuh

Penelusuran Kompas.com:

Mengonfirmasi hal itu, Fajar mengatakan bahwa tindakan mewarnai jempol kaki dan jempol tangan merupakan mekanisme dari terapi warna atau terapi Sujok.

"Benar. Ini saya pakai spidol white board. Ini ilmu (Sujok) saya pakai saat saat keadaan tidak membawa alat," ujar Fajar kepada Kompas.com, Rabu (13/8/2019).

Adapun dalam terapi Sujok, ada berbagai macam warna yang dipakai berdasarkan fungsi yang berbeda.

Warna merah bersifat menguatkan, warna oranye bersifat menggerakkan, warna biru bersifat menahan/menurunkan, warna kuning digunakan untuk antalgesik/nyeri, dan warna hijau digunakan untuk peradangan.

"Warna memiliki gelombang tertentu yang diterima tubuh melalui jalur energi. Dengan memberi warna tertentu, maka tubuh akan menerima energi, yang digunakan sebagai bentuk terapi di bagian yang sakit," ujar Fajar menjelaskan fungsi dari tiap warna.

"Jadi tidak asal mewarnai," lanjut dia.

Sementara itu, alat yang digunakan untuk mewarnai organ tubuh, Fajar menggunakan alat-alat yang non-toxic, seperti gincu, crayon, cat air, dan spidol white board.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com