Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Foto Jempol Anak Kecil Diwarnai untuk Turunkan Demam Tubuh

Kompas.com - 14/08/2019, 05:58 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan menampilkan tubuh anak kecil yang diberi warna biru pada bagian jempol tangan dan jempol kaki beredar di media sosial Facebook, Sabtu (10/8/2019).

Dalam foto tersebut, dituliskan bahwa anak tersebut tengah mengalami demam di tubuhnya. Kemudian, orangtuanya mewarnai keempat jempol si anak dengan spidol biru yang diyakini mampu menurunkan panas tubuh.

"Si kecil lagi panas.. Daripada minum obat kimia, mending langsung ambil spidol biru dan warnain semua jempolnya. Enggak sampai 15 menit langsung reda. Masya Allah," tulis pemilik akun Fajar Firmansyah dalam post-nya.

Mengonfirmasi hal tersebut, Fajar mengungkapkan tindakannya merupakan mekanisme dari terapi Sujok.

"Benar. Ini saya pakai spidol white board. Ini ilmu (Sujok) saya pakai saat saya keadaan tidak membawa alat," ujar Fajar saat dihubungi Kompas.com, Rabu (13/8/2019).

Dalam keseharian, Fajar bekerja sebagai terapis yang khusus untuk pengobatan thibbun Nabawi, seperti bekam, guraj, ruqyah, Al Fashdu, terapi api, dan terapi listrik.

Fajar mengungkapkan bahwa warna yang digunakan pada terapi Sujok tidak menggunakan sembarang warna.

"Warna memiliki gelombang tertentu yang diterima tubuh melalui jalur energi. Dengan memberi warna tertentu, maka tubuh akan menerima energi, yang digunakan sebagai bentuk terapi di bagian yang sakit," ujar Fajar.

Menurutnya, warna merah, hijau, oranye, kuning, dan biru dalam terapi Sujok memiliki fungsi yang berbeda.

Warna merah memiliki sifat menguatkan, warna oranye memiliki sifat menggerakkan, warna biru bersifat menahan/menurunkan, warna kuning digunakan untuk antalgesik/nyeri, dan warna hijau digunakan untuk peradangan.

"Jadi tidak bisa asal mewarnai," lanjut dia.

Baca juga: Viral Mahasiswi Temukan iPhone X dan Dikembalikan ke Pemiliknya, Ini Kisahnya...

Selain itu, ketika memberi warna pada organ tubuh, Fajar mengungkapkan pewarnaan bisa dilakukan tidak harus menggunakan spidol, namun menggunakan alat warna yang non-toxic.

"Bisa pakai gincu, crayon, cat air, spidol whiteboard," ujar Fajar.

Sementara itu, Fajar mengaku baru 4 bulan menerapkan terapi Sujok dalam praktik pengobatannya.

Ia mengungkapkan, saat ini tindakan terapi Sujok yang dilakukannya masih single warna, dan belum pernah menumpuk warna.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com