Salin Artikel

[KLARIFIKASI] Foto Jempol Diwarnai untuk Turunkan Demam Tubuh

KOMPAS.com - Sebuah unggahan di media sosial berisi informasi mengenai tubuh anak kecil yang diberi warna pada bagian jempol kaki dan jempol tangan agar si anak sembuh dari demam.

Awalnya unggahan tersebut beredar di media sosial Facebook pada Sabtu, (10/8/2019). Disebutkan juga bahwa metode yang digunakan pengunggah bernama terapi Sujok.

Mengonfirmasi hal itu, pengunggah dan dokter pun menjelaskan mengenai metode penyembuhan menggunakan terapi warna Sujok.

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, akun Facebook bernama Fajar Firmansyah memposting foto bagian tubuh anaknya yang sedang mengalami demam.

Dalam postingan itu, terlihat bagian jempol tangan dan kaki anak tersebut diberi warna biru menggunakan spidol.

"Si kecil lagi panas.. Daripada minum obat kimia, mending langsung ambil spidol biru dan warnain semua jempolnya.. Enggak sampai 15 menit langsung reda.. Masya Allah," tulis Fajar dalam unggahannya pada Sabtu (10/8/2019).

Sontak, unggahan tersebut direspons sebanyak lebih dari 653 orang dan telah dibagikan sebanyak 4.449 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Penelusuran Kompas.com:

Mengonfirmasi hal itu, Fajar mengatakan bahwa tindakan mewarnai jempol kaki dan jempol tangan merupakan mekanisme dari terapi warna atau terapi Sujok.

"Benar. Ini saya pakai spidol white board. Ini ilmu (Sujok) saya pakai saat saat keadaan tidak membawa alat," ujar Fajar kepada Kompas.com, Rabu (13/8/2019).

Adapun dalam terapi Sujok, ada berbagai macam warna yang dipakai berdasarkan fungsi yang berbeda.

Warna merah bersifat menguatkan, warna oranye bersifat menggerakkan, warna biru bersifat menahan/menurunkan, warna kuning digunakan untuk antalgesik/nyeri, dan warna hijau digunakan untuk peradangan.

"Warna memiliki gelombang tertentu yang diterima tubuh melalui jalur energi. Dengan memberi warna tertentu, maka tubuh akan menerima energi, yang digunakan sebagai bentuk terapi di bagian yang sakit," ujar Fajar menjelaskan fungsi dari tiap warna.

"Jadi tidak asal mewarnai," lanjut dia.

Sementara itu, alat yang digunakan untuk mewarnai organ tubuh, Fajar menggunakan alat-alat yang non-toxic, seperti gincu, crayon, cat air, dan spidol white board.

Kemudian, Fajar juga mengonfirmasi tulisannya tentang lebih mewarnai jempol anaknya daripada meminta anaknya untuk minum obat.

"Soalnya saya enggak tega, anak saya masih kecil (1 tahun 8 bulan), enggak tega kalau dikasih obat-obatan terus pas sakit," ujar Fajar.

Dengan demikian, Fajar memilih memaksimalkan terapi yang sudah saya pelajari, yang sekiranya bisa menyembuhkan demam si anak.

Meski begitu, dirinya mengaku tidak anti dengan obat-obatan dokter.

Tanggapan medis

Di sisi lain, dokter spesialis anak dari RS Pondok Indah, Jakarta Selatan, Catharine Mayung Sambo mengaku, dirinya baru mengetahui adanya terapi tersebut.

"Saya malah baru tahu ada yang begini. Ini tidak ada dasar ilmiahnya dalam dunia kedokteran. Saya barusan cek di Google, dasar scientific-nya juga tidak jelas," ujar Mayung kepada Kompas.com, Selasa (13/8/2019).

Selain itu, ia juga menjelaskan beberapa cara alternatif untuk menyembuhkan demam pada tubuh meski tidak mengonsumsi obat, yakni banyak minum, kompres hangat, selimutan rapat, ganji baju lembap dengan baju yang kering.

Tidak hanya dr Mayung, dr Reisa Kartikasari mengungkapkan bahwa metode penyembuhan menggunakan warna pada organ tubuh tidak bisa digunakan untuk menurunkan demam.

"Enggak bisa. Enggak ada logika medisnya," ujar Reisa saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (13/8/2019).

Reisa juga mengungkapkan ada 9 langkah untuk meredakan tubuh yang demam, antara lain bedrest, memakai pakaian yang tipis, jaga suhu ruangan tetap sejuk, dan erbanyak asupan cairan tubuh.

Lalu, makan makanan dengan nutrisi yang bagus dan lengkap, periksa suhu tubuh 3-4 kali menggunakan termometer yang akurat, beri obat paracetamol, kompres dengan kain yang basah, dan segera ke dokter untuk pertolongan pertama.

Baca selengkapnya: Viral Terapi Warna untuk Turunkan Demam, Ini Kata Dokter

https://nasional.kompas.com/read/2019/08/14/21000001/-klarifikasi-foto-jempol-diwarnai-untuk-turunkan-demam-tubuh

Terkini Lainnya

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke